Pasca Serangan Kuil Sufi, Perbatasan Pakistan-Afghanistan Ditutup
Pasca Serangan Kuil Sufi, Perbatasan Pakistan-Afghanistan Ditutup
A
A
A
ISLAMABAD - Pemerintah Pakistan menutup perbatasan kunci kedua ke Afghanistan dan menghentikan pasokan perdagangan ke negara itu. Hal ini semakin meningkatkan ketegangan diantara kedua negara pasca serangan bom bunuh diri di sebuah kuil sufi di Pakistan.
Penutupan perbatasan di Chaman, barat daya provinsi Baluchistan, Pakistan, dilakukan setelah serangan terhadap sebuah kuil Sufi di Pakistan selatan pada Kamis kemarin yang menewaskan 88 orang. Langkah ini dipandang sebagai upaya untuk menekan Kabul agar bertindak terhadap para militan. Pakistan menyatakan para militan mempunyai sejumlah tempat suci di Afghanistan seperti dikutip dari Al Arabiya, Minggu (19/2/2017).
Sebelumnya, Pakistan juga telah menutup perbatasan Torkham beberapa jam setelah serangan bom bunuh diri di kuil Lal Shahbaz Qalander, Simpang. ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
Baca Juga: Bomber ISIS Beraksi di Kuil Sufi Pakistan, 30 Tewas
Sebagai aksi balasan, Pakistan melancarkan operasi militer dan menyatakan berhasil menewaskan lebih dari 100 "teroris" tewas. Selain itu, Pakistan juga telah memanggil diplomat Afghanistan dan menyerahkan daftar 76 tersangka teroris yang bersembunyi di negara itu. Pakistan ingin pemerintah Afghanistan segera bertindak, termasuk dengan mengekstradisi para tersangka ke Islamabad.
Baca Juga: Pakistan Mengamuk, 100 Teroris Meregang Nyawa
Di Kabul, pemerintah Afghanistan memanggil duta besar Pakistan memprotes penembakan yang baru-baru ini terjadi di provinsi-provinsi timur Afghanistan. Kementerian luar negeri memanggil Duta Besar Abrar Hussain di Kabul, di mana Wakil Menteri Luar Negeri Hekmat Khalil Karzai berusaha meminta penjelasan dari Hussain, tetapi juga memberikan ucapan belasungkawa mengenai serangan bunuh diri di Pakistan.
Menurut laporan, setidaknya dua orang tewas dan dua lainnya luka-luka dalam penembakan dari Pakistan. Karzai mengatakan pemerintah Afghanistan ingin Pakistan untuk mengambil tindakan tegas terhadap teroris yang bersembunyi di Pakistan. Dia menyatakan keprihatinannya atas penutupan perbatasan Torkham dan Chaman dan meminta agar gerbang dibuka kembali.
Penutupan perbatasan di Chaman, barat daya provinsi Baluchistan, Pakistan, dilakukan setelah serangan terhadap sebuah kuil Sufi di Pakistan selatan pada Kamis kemarin yang menewaskan 88 orang. Langkah ini dipandang sebagai upaya untuk menekan Kabul agar bertindak terhadap para militan. Pakistan menyatakan para militan mempunyai sejumlah tempat suci di Afghanistan seperti dikutip dari Al Arabiya, Minggu (19/2/2017).
Sebelumnya, Pakistan juga telah menutup perbatasan Torkham beberapa jam setelah serangan bom bunuh diri di kuil Lal Shahbaz Qalander, Simpang. ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
Baca Juga: Bomber ISIS Beraksi di Kuil Sufi Pakistan, 30 Tewas
Sebagai aksi balasan, Pakistan melancarkan operasi militer dan menyatakan berhasil menewaskan lebih dari 100 "teroris" tewas. Selain itu, Pakistan juga telah memanggil diplomat Afghanistan dan menyerahkan daftar 76 tersangka teroris yang bersembunyi di negara itu. Pakistan ingin pemerintah Afghanistan segera bertindak, termasuk dengan mengekstradisi para tersangka ke Islamabad.
Baca Juga: Pakistan Mengamuk, 100 Teroris Meregang Nyawa
Di Kabul, pemerintah Afghanistan memanggil duta besar Pakistan memprotes penembakan yang baru-baru ini terjadi di provinsi-provinsi timur Afghanistan. Kementerian luar negeri memanggil Duta Besar Abrar Hussain di Kabul, di mana Wakil Menteri Luar Negeri Hekmat Khalil Karzai berusaha meminta penjelasan dari Hussain, tetapi juga memberikan ucapan belasungkawa mengenai serangan bunuh diri di Pakistan.
Menurut laporan, setidaknya dua orang tewas dan dua lainnya luka-luka dalam penembakan dari Pakistan. Karzai mengatakan pemerintah Afghanistan ingin Pakistan untuk mengambil tindakan tegas terhadap teroris yang bersembunyi di Pakistan. Dia menyatakan keprihatinannya atas penutupan perbatasan Torkham dan Chaman dan meminta agar gerbang dibuka kembali.
(ian)
Explore More