Pembunuh Hanya Butuh 5 Detik untuk Habisi Kim Jong-nam
A
A
A
KUALA LUMPUR - Hanya dibutuhkan lima detik untuk dua pembunuh perempuan untuk menghabisi Kim Jong-nam di bandara Malaysia setelah menunggu momen yang tepat untuk melakukannya. Demikian laporan media New Straits Time (NST).
"Mereka telah mengawasinya dan ketika kesempatan muncul dengan sendirinya, mereka melakukannya," bunyi laporan NST seperti dikutip dari Straits Times, Jumat (17/2/2017).
Dalam rekaman CCTV yang diterima NST, Jong-nam terlihat tengah berdiri di depan stand self service check in di tingkat 3 Kuala Lumpur International Airport 2 ketika wanita mendekatinya. Dalam lima detik, salah satu dari mereka berdiri di depannya dan mengalihkan perhatiannya. Sementara yang lain mendekatinya dari belakang, mengambil sapu tangan dengan cairan kimia dari tas biru, dan mendekapkan ke wajahnya. Sapu tangan tersebut diyakini telah dicampur dengan racun.
Rekaman CCTV juga memperlihatkan jika wanita yang memberikannya racun mengenakan sarung tangan berwarna gelap di tangan kirinya ia melarikan diri. Pada saat ia mendekati taksi di tingkat 2, sarung tangan itu sudah tidak ada. Pelaku menggunakan rok dan atasan putih dengan tulisan LOL di bagian dadanya. Tidak banyak informasi tentang penyerang lainnya dalam laporan NST.
Adapun korban, Kim Jong-nam, awalnya masih tampak stabil. Jong-nam kemudian menuju kamar kecil namun berbelik untuk mencari bantuan di meja informasi bandara. Seorang karyawan perempuan, yang diketahui anggota staf AirAsia, kemudian mendampingi Jong-nam ke sebuah klinik di Level Dua bandara.
"Pada titik ini, ia mengalami sakit kepala dan di ambang pingsan. Di klinik, korban mengalami kejang ringan. Dia dimasukkan ke dalam ambulans dan dibawa ke Rumah Sakit Putrajaya, di mana ia dinyatakan meninggal," kata kepala investigasi kriminal negara bagian Selangor Fadzil Ahmat.
NST melaporkan bahwa Jong-nam mengenakan kemeja biru tua polo, celana jeans biru muda dan sepatu cokelat. Sebuah sumber yang dekat dengan proses post-mortem di Rumah Sakit Kuala Lumpur mengatakan kepada NST bahwa tidak ada luka tusukan di tubuh atau wajahnya.
Beberapa laporan telah menyatakan bahwa pelaku kemungkinan menyuntiknya dengan racun yang mematikan. Hal ini bisa dimengerti karena Jong-nam menderita tekanan darah tinggi.
"Mereka telah mengawasinya dan ketika kesempatan muncul dengan sendirinya, mereka melakukannya," bunyi laporan NST seperti dikutip dari Straits Times, Jumat (17/2/2017).
Dalam rekaman CCTV yang diterima NST, Jong-nam terlihat tengah berdiri di depan stand self service check in di tingkat 3 Kuala Lumpur International Airport 2 ketika wanita mendekatinya. Dalam lima detik, salah satu dari mereka berdiri di depannya dan mengalihkan perhatiannya. Sementara yang lain mendekatinya dari belakang, mengambil sapu tangan dengan cairan kimia dari tas biru, dan mendekapkan ke wajahnya. Sapu tangan tersebut diyakini telah dicampur dengan racun.
Rekaman CCTV juga memperlihatkan jika wanita yang memberikannya racun mengenakan sarung tangan berwarna gelap di tangan kirinya ia melarikan diri. Pada saat ia mendekati taksi di tingkat 2, sarung tangan itu sudah tidak ada. Pelaku menggunakan rok dan atasan putih dengan tulisan LOL di bagian dadanya. Tidak banyak informasi tentang penyerang lainnya dalam laporan NST.
Adapun korban, Kim Jong-nam, awalnya masih tampak stabil. Jong-nam kemudian menuju kamar kecil namun berbelik untuk mencari bantuan di meja informasi bandara. Seorang karyawan perempuan, yang diketahui anggota staf AirAsia, kemudian mendampingi Jong-nam ke sebuah klinik di Level Dua bandara.
"Pada titik ini, ia mengalami sakit kepala dan di ambang pingsan. Di klinik, korban mengalami kejang ringan. Dia dimasukkan ke dalam ambulans dan dibawa ke Rumah Sakit Putrajaya, di mana ia dinyatakan meninggal," kata kepala investigasi kriminal negara bagian Selangor Fadzil Ahmat.
NST melaporkan bahwa Jong-nam mengenakan kemeja biru tua polo, celana jeans biru muda dan sepatu cokelat. Sebuah sumber yang dekat dengan proses post-mortem di Rumah Sakit Kuala Lumpur mengatakan kepada NST bahwa tidak ada luka tusukan di tubuh atau wajahnya.
Beberapa laporan telah menyatakan bahwa pelaku kemungkinan menyuntiknya dengan racun yang mematikan. Hal ini bisa dimengerti karena Jong-nam menderita tekanan darah tinggi.
(ian)