AS, Korsel dan Jepang Kutuk Uji Rudal Korut
A
A
A
BONN - Amerika Serikat (AS), Korea Selatan (Korsel) dan Jepang mengeluarkan pernyataan bersama mengutuk uji coba rudal balistik Korea Utara (Korut). Ketiga negara itu mengatakan Pyongyang harus menghadapi respons internasional yang "lebih kuat" karena melanggar resolusi PBB.
Pernyataan itu dirilis setelah Sekretaris AS Rex Tillerson bertemu dengan Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida dan Menteri Luar Negeri Korsel Yun Byung-se, di sela-sela pertemuan G20 menteri luar negeri.
Pernyataan itu juga mengutuk pelanggaran hak asasi manusia Pyongyang.
"Para menteri mengutuk dalam istilah terkuat uji coba rudal balistik Korut pada 12 Februari 2017, mencatat pengabaian mencolok Korut terhadap beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB yang secara tegas melarang uji coba rudal balistik dan program nuklir," kata pernyataan itu seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (17/2/2017).
Ketiga menteri juga sepakat untuk menekan Korut dengan kerja sama keamanan mereka, untuk membela rezim non proliferasi nuklir global, dan untuk menanggapi dengan tegas setiap pelanggaran lebih lanjut oleh Pyongyang.
Sebelumnya, Korut menolak pernyataan Dewan Keamanan PBB yang mengecam peluncuran rudal dan mengatakan itu mereka menggunakan hak berdaulatnya untuk membela diri.
Pernyataan itu dirilis setelah Sekretaris AS Rex Tillerson bertemu dengan Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida dan Menteri Luar Negeri Korsel Yun Byung-se, di sela-sela pertemuan G20 menteri luar negeri.
Pernyataan itu juga mengutuk pelanggaran hak asasi manusia Pyongyang.
"Para menteri mengutuk dalam istilah terkuat uji coba rudal balistik Korut pada 12 Februari 2017, mencatat pengabaian mencolok Korut terhadap beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB yang secara tegas melarang uji coba rudal balistik dan program nuklir," kata pernyataan itu seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (17/2/2017).
Ketiga menteri juga sepakat untuk menekan Korut dengan kerja sama keamanan mereka, untuk membela rezim non proliferasi nuklir global, dan untuk menanggapi dengan tegas setiap pelanggaran lebih lanjut oleh Pyongyang.
Sebelumnya, Korut menolak pernyataan Dewan Keamanan PBB yang mengecam peluncuran rudal dan mengatakan itu mereka menggunakan hak berdaulatnya untuk membela diri.
(ian)