Waduk Tertinggi di AS Terancam Runtuh

Selasa, 14 Februari 2017 - 23:15 WIB
Waduk Tertinggi di AS Terancam Runtuh
Waduk Tertinggi di AS Terancam Runtuh
A A A
OROVILLE - Otoritas memerintahkan hampir 200.000 warga yang tinggal di bawah waduk tertinggi di Amerika Serikat (AS), Lake Oroville Dam, segera mengungsi karena waduk itu terancam runtuh. Pemerintah mengeluarkan perintah evakuasi itu pada Minggu (12/2) waktu setempat.

Menurut pemerintah, waduk di California utama itu terancam roboh dan dapat mengakibatkan banjir di wilayah pedesaan sepanjang Sungai Feather. “Evakuasi segera dari dataran rendah Oroville dan wilayah hilir telah diperintahkan,” ungkap Kepolisian Butte County dalam pernyataan yang rilis di media sosial, dikutip kantor berita Reuters.

Departemen Sumber Daya Air California menyatakan di Twitter pada pukul 4.30 sore kemarin, bahwa kanal banjir samping waduk itu diprediksi rusak dalam beberapa jam mendatang.

Meski demikian, setelah beberapa jam kemudian, situasi tak terlalu buruk karena kanal banjir yang rusak itu tetap bertahan dan tidak roboh. Departemen sumber daya air Negara Bagian California menjelaskan, kru menggunakan beberapa helikopter untuk menjatuhkan batu-batu agar dapat menutupi celah yang besar.

Otoritas juga melepas air ke level terendah waduk setelah beberapa pekan hujan deras di negara bagian yang dilanda kekeringan tersebut. “Otoritas telah melepas sekitar 2.830 meter kubik air per detik dari kanal banjir utama sehingga tidak ada lagi aliran ke kanal banjir tambahan,” ungkap Juru Bicara Departemen Sumber Daya Air Doug Carlson, dikutip kantor berita AFP.

Pada pukul 10 sore waktu setempat, kemarin, pejabat menyatakan kondisi berbahaya telah berlalu dan tidak ada lagi aliran air di bagian kanal banjir yang rusak. Kendati demikian, otoritas menyatakan situasi di kawasan itu masih tak dapat diprediksi.

“Jika Anda menghadapi kerusakan struktur waduk seperti itu maka itu bencana. Keutuhan waduk tidak terdampak oleh kanal banjir yang rusak,” papar Direktur Sumber Daya Air Bill Croyle.

Saat ditanya tentang perintah evakuasi, Croyle menjelaskan, “Ini seruan yang berat untuk dilakukan. Ini seruan yang tepat untuk dibuat.” Kepala Kepolisian Butte County Korey Honea menyatakan, dia diberi informasi oleh para pakar bahwa lubang yang terbentuk di kanal banjir dapat mempengaruhi struktur waduk.

Daripada mempertaruhkan ribuan nyawa warga yang tinggal di bawah waduk, pemerintah mengeluarkan keputusan untuk evakuasi warga. Para pejabat khawatir kanal banjir yang rusak dapat melepas gelombang air setinggi 30 kaki di Oroville, utara ibu kota Sacramento.

Mereka menjelaskan, perintah evakuasi tetap diterapkan untuk sekitar 188.000 orang di Oroville, Yuba County, Butte County, Marysville, dan komunitas terdekat. Perintah itu akan dievaluasi setiap hari. Kantor Badan Darurat Yuba County meminta warga hanya mengungsi ke wilayah timur, selatan atau barat.

“Jangan melakukan perjalanan ke utara menuju Oroville,” ungkap lembaga itu melalui Twitter. Pusat-pusat evakuasi dibangun di Chico, California, sekitar 20 mil barat laut Oroville, tapi sebagian besar jalan raya menuju wilayah selatan padat kendaraan saat warga mengungsi dari zona banjir dan hotel-hotel segera penuh terisi.

Javier Santiago, 42, mengungsi bersama istri, dua anak, dan beberapa teman ke Oroville Dam Visitors Center di taman publik di atas waduk dan zona berbahaya.

Dengan selimut, bantal dan sedikit makanan, Santiago mengungkapkan bahwa mereka tidur di mobil. Waduk Oroville hampir penuh setelah badai musim dingin membawa hujan lebat dan mengakhiri empat tahun kekeringan di California.

Otoritas dan para insinyur di California pada Kamis (9/2) lalu mulai melepaskan air dari waduk setelah mengetahui ada celah besar di dinding beton di salah satu kanal banjir. Gubernur California Jerry Brown meminta Badan Manajemen Darurat Federal pada Jumat (10/2) lalu untuk mendeklarasikan wilayah itu sebagai kawasan bencana besar karena banjir dan tanah longsor akibat badai.

“Saya terus berkomunikasi dengan personil darurat yang mengelola situasi di Oroville selama akhir pekan. Jelas kondisinya rumit dan perubahan sangat cepat. Pemerintah mengerahkan semua personel dan sumber daya yang ada untuk mengatasi kondisi sangat serius ini,” papar Gubernur Brown.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4792 seconds (0.1#10.140)