Iran Bantah Lakukan Uji Coba Rudal
A
A
A
TEHERAN - Iran membantah laporan media yang menyatakan telah melakukan uji coba rudal. Bantahan tersebut dilontarkan langsung oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Iran.
"Mari kita mulai dari fakta bahwa pernyataan ini tidak benar, itu tidak terjadi," kata Menhan Iran Brigjen Hossein Dehqhan, mengomentari laporan media AS baru-baru ini seperti dikutip dari Sputniknews, Kamis (9/2/2017).
Sebelumnya, Fox News mengabarkan bahwa Iran telah melakukan uji coba rudal terbaru. Uji coba dilakukan di lokasi yang sama dengan peluncuran uji rudal balistik belum lama ini. Laporan itu mengutip pernyataan seorang pejabat Amerika Serikat (AS).
Menurut pejabat AS, rudal yang digunakan dalam peluncuran terbaru adalah rudal jarak pendek Mersad. Rudal permukaan ke udara ini mampu menempuh jarak 35 mil jauhnya. Belum diketahui alasan Iran melakukan uji coba.
Baca Juga: Iran Dilaporkan Kembali Lakukan Uji Coba Rudal
Pada tanggal 29 Januari, Iran menguji rudal balistik jarak menengah yang mengakibatkan pemerintah AS memberlakukan sanksi baru terhadap Teheran. Kala itu Deqhan mengatakan bahwa uji coba yang dilakukan Teheran tidak melanggar perjanjian nuklir internasional dan resolusi PBB.
"Mari kita mulai dari fakta bahwa pernyataan ini tidak benar, itu tidak terjadi," kata Menhan Iran Brigjen Hossein Dehqhan, mengomentari laporan media AS baru-baru ini seperti dikutip dari Sputniknews, Kamis (9/2/2017).
Sebelumnya, Fox News mengabarkan bahwa Iran telah melakukan uji coba rudal terbaru. Uji coba dilakukan di lokasi yang sama dengan peluncuran uji rudal balistik belum lama ini. Laporan itu mengutip pernyataan seorang pejabat Amerika Serikat (AS).
Menurut pejabat AS, rudal yang digunakan dalam peluncuran terbaru adalah rudal jarak pendek Mersad. Rudal permukaan ke udara ini mampu menempuh jarak 35 mil jauhnya. Belum diketahui alasan Iran melakukan uji coba.
Baca Juga: Iran Dilaporkan Kembali Lakukan Uji Coba Rudal
Pada tanggal 29 Januari, Iran menguji rudal balistik jarak menengah yang mengakibatkan pemerintah AS memberlakukan sanksi baru terhadap Teheran. Kala itu Deqhan mengatakan bahwa uji coba yang dilakukan Teheran tidak melanggar perjanjian nuklir internasional dan resolusi PBB.
(ian)