Pelaku Penyerangan Museum Louvre Menolak Diperiksa

Senin, 06 Februari 2017 - 03:20 WIB
Pelaku Penyerangan Museum Louvre Menolak Diperiksa
Pelaku Penyerangan Museum Louvre Menolak Diperiksa
A A A
PARIS - Pelaku penyerangan Museum Louvre yang ditembak oleh tentara di luar museum menolak untuk menjawab pertanyaan penyidik setelah secara resmi ditempatkan dalam tahanan di rumah sakit. Demikian pernyataan seorang sumber dari kantor kejaksaan Paris.

"Pemeriksaan pertama dilakukan pagi ini, tapi ternyata berjalan pendek. Untuk saat ini, ia (pelaku) menolak untuk berbicara dengan penyelidik," kata sumber itu seperti dikutip dari Reuters, Senin (6/2/2017).

Abdullah Reda al-Hamahmy, seorang warga Mesir, ditembak beberapa kali pada hari Jumat setelah ia menyerang tentara sembari berteriak Allahu Akbar. Presiden Prancis, Francois Hollande menggambarkang insiden itu sebagai serangan teroris.

Pria berusia 29 tahun itu tiba di Perancis pada 26 Januari setelah memperoleh visa turis di Dubai. Para pejabat keamanan Mesir tidak mengatakan apakah ia memiliki hubungan dnegan kelompok militan.

Beberapa jam sebelum melakukan aksinya, Hamahmy sempat berkicau di Twitter. "Mengapa mereka takut mendirikan negara Islam Karena negara Islam akan mempertahankan sumber daya dan wilayah dan kehormatan dan martabat umat Islam," bunyi kicauan di akun Hamahmy.

Pihak penyelidik Prancis saat ini tengah mencari petunjuk untuk mengetahui apakah ia bertindak sendirian, ada dorongan pribadi, atau atas perintah dari seseorang. Hamahmy menyerang tentara yang tengah memeriksa tas di dekat pusat perbelanjaan museum dengan parang di kedua tangannya, melukai satu tentar. Ia pun ditembak setidaknya 3 kali oleh sejumlah tentara yang lain.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4486 seconds (0.1#10.140)