PM Trudeau Sebut Penembak Brutal Masjid Quebec Teroris!
A
A
A
OTTAWA - Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau melabeli para pelaku penembakan brutal di masjid Kota Quebec sebagai teroris. Lima jemaah tewas dan 40 lainnya terluka setelah sekitar tiga pria bersenjata mengumbar tembakan di masjid Pusat Kebudayaan Islam di Quebec, Minggu malam.
”Kami mengutuk serangan teroris ini (terhadap) umat Islam di pusat ibadah,” kata PM Trudeau, dalam sebuah pernyataan.
”Sementara pemerintah masih menyelidikinya, dan rincian terus dikonfirmasi. Ini menyayat hati untuk melihat kekerasan yang tidak masuk akal tersebut. Keanekaragaman adalah kekuatan kita, dan toleransi beragama adalah nilai kita, Kanada yang kita sayangi,” lanjut Trudeau, seperti dikutip SBS, Senin (30/1/2017).
”Muslim-Kanada merupakan bagian penting dari ‘kain’ nasional kita, dan ini tindakan yang tidak masuk akal, tidak memiliki tempat di dalam masyarakat kita, kota-kota dan negara,” imbuh dia.
“Lembaga penegak hukum Kanada akan melindungi hak-hak semua warga Kanada, dan akan melakukan segala upaya untuk menangkap para pelaku tindakan ini dan semua tindakan intoleransi.”
Trudeau juga menulis pesan dua di Twitter. “Malam ini, Kanada berduka untuk mereka yang tewas dalam serangan pengecut di sebuah masjid di Kota Quebec. pikiran saya dengan korban dan keluarga mereka,” tulis dia melalui akun Twitter @JustinTrudeau.
Pemimpin negara bagian atau provinsi Quebec, Philippe Couillard, juga melabeli pelaku penembakan di masjid itu sebagai teroris.
”Sebagai hasil dari aksi teroris ini, saya meminta #assnat (Majelis Nasional Quebec) untuk mengibarkan bendera Montreal kami setengah tiang,” tulis Couillard di Twitter.
Kepolisian Quebec sebelumnya mengonfirmasi bahwa dua tersangka penembakan brutal di masjid sudah ditangkap. Meski demikian, saksi mata menyebut ada sekitar tiga pria bersenjata yang mengumbar tembakan di masjid.
Polisi mengakui tersangka ketiga masih melarikan diri. Motif serangan belum jelas. Polisi mengklaim, situasi di lokasi kejadian sudah dikontrol.
Menurut presiden masjid Mohamed Yangui, penembakan terjadi saat jemaah masjid sedang salat malam. Dia tidak berada di dalam masjid saat penembakan, namun dia mendengar suara kepanikan dari para jemaah.
”Kami mengutuk serangan teroris ini (terhadap) umat Islam di pusat ibadah,” kata PM Trudeau, dalam sebuah pernyataan.
”Sementara pemerintah masih menyelidikinya, dan rincian terus dikonfirmasi. Ini menyayat hati untuk melihat kekerasan yang tidak masuk akal tersebut. Keanekaragaman adalah kekuatan kita, dan toleransi beragama adalah nilai kita, Kanada yang kita sayangi,” lanjut Trudeau, seperti dikutip SBS, Senin (30/1/2017).
”Muslim-Kanada merupakan bagian penting dari ‘kain’ nasional kita, dan ini tindakan yang tidak masuk akal, tidak memiliki tempat di dalam masyarakat kita, kota-kota dan negara,” imbuh dia.
“Lembaga penegak hukum Kanada akan melindungi hak-hak semua warga Kanada, dan akan melakukan segala upaya untuk menangkap para pelaku tindakan ini dan semua tindakan intoleransi.”
Trudeau juga menulis pesan dua di Twitter. “Malam ini, Kanada berduka untuk mereka yang tewas dalam serangan pengecut di sebuah masjid di Kota Quebec. pikiran saya dengan korban dan keluarga mereka,” tulis dia melalui akun Twitter @JustinTrudeau.
Pemimpin negara bagian atau provinsi Quebec, Philippe Couillard, juga melabeli pelaku penembakan di masjid itu sebagai teroris.
”Sebagai hasil dari aksi teroris ini, saya meminta #assnat (Majelis Nasional Quebec) untuk mengibarkan bendera Montreal kami setengah tiang,” tulis Couillard di Twitter.
Kepolisian Quebec sebelumnya mengonfirmasi bahwa dua tersangka penembakan brutal di masjid sudah ditangkap. Meski demikian, saksi mata menyebut ada sekitar tiga pria bersenjata yang mengumbar tembakan di masjid.
Polisi mengakui tersangka ketiga masih melarikan diri. Motif serangan belum jelas. Polisi mengklaim, situasi di lokasi kejadian sudah dikontrol.
Menurut presiden masjid Mohamed Yangui, penembakan terjadi saat jemaah masjid sedang salat malam. Dia tidak berada di dalam masjid saat penembakan, namun dia mendengar suara kepanikan dari para jemaah.
(mas)