Agar Sembuh, Pria Gay India Diancam Diperkosa Kerabat Perempuannya

Kamis, 19 Januari 2017 - 01:12 WIB
Agar Sembuh, Pria Gay India Diancam Diperkosa Kerabat Perempuannya
Agar Sembuh, Pria Gay India Diancam Diperkosa Kerabat Perempuannya
A A A
KOLKATA - Seorang pemuda gay di India telah dipukuli dan diancam akan diperkosa kerabat perempuan dari keluarganya sendiri setelah pemuda itu tinggal dengan pasangan sejenisnya. Ancaman pemerkosaan diklaim sebagai cara untuk “menyembuhkan” pemuda tersebut.

Pemuda gay itu dikenal dengan nama Sajoy asal Kota Kolkata—sebelumnya dikenal sebagai Kalkuta—di Bengal Barat, India. Sanjoy, seperti dikutip dari India Times, Kamis (19/1/2017), menjadi sasaran serangkaian serangan fisik dan psikis dari keluarganya.

Serangan dimulai setelah orangtuanya menemukan bahwa Sanjoy menjadi pria gay dan hidup dengan pasangan sesama jenisnya. Keluarganya bahkan menyewa preman untuk menyerang pemuda gay berusia 20-an tahun itu.

Koninika Roy dari Humsafar Trust, sebuah kelompok advokasi untuk hak-hak LGBT yang berbasis di Mumbai mengatakan bahwa pihak orang tua sudah mencoba membawa Sanjoy ke dokter untuk “disembuhkan” dari homoseksualitas. Namun, dokter menolaknya.

Penolakan dari dokter itu membuat pihak keluarga mengancam akan melakukan “pemerkosaan korektif” sebagai terapi untuk Sanjoy. Pemerkosaan korektif adalah praktik pidana, di mana individu gay atau pun lesbian diperkosa oleh lawan jenis dari kerabatnya sendiri dengan klaim untuk penyembuhan.

”Kekerasan terhadap masyarakat LGBT sangat umum di India. Pasal 377 KUHP India dan fakta bahwa perilaku seks sejenis dikriminalisasikan di negara ini, yang berarti bahwa kaum homoseksual tidak bisa hidup bebas,” kata Roy.

“Kisah pasangan gay ini adalah salah satu contoh bagaimana masyarakat LGBT diperlakukan di India,” katanya lagi.

Sanjoy saat ini kembali hidup dengan pasangan sesama jenisnya setelah memenangkan gugatan terhadap keluarganya di pengadilan. Gugatan itu membuat Sanjoy dan pasangannya kehabisan untuk untuk biaya perkara.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5138 seconds (0.1#10.140)