Iran Ingin Kerjasama dengan Saudi di Suriah dan Yaman
A
A
A
DAVOS - Iran menyatakan ingin melakukan kerjasama dengan Arab Saudi dalam menyelesaikan konflik di Suriah dan juga Yaman. Teheran menilai, Iran dan Saudi memiliki pengaruh di kedua negara itu yang bisa membantu menyelesaikan masalah yang ada.
Iran dan Saudi sendiri memang merupakan dua negara yang memiliki pengaruh besar di Suriah dan Yaman. Iran adalah pendukung kuat pemerintah Suriah dan pemberontak di Yaman, sementara Saudi merupakan pendukung kuat oposisi Suriah dan pemerintah Yaman.
Menteri Luar Negeri IranMohammad Javad Zarif menyatakan, jika Iran dan Saudi bisa melakukan kerjasama di Libanon tahun lalu. Maka, bukan hal mustahil bagi Iran dan Saudi untuk melakukan kerjasama di Suriah dan Yaman.
"Saya tidak melihat alasan mengapa Iran dan Arab Saudi harus memiliki kebijakan bermusuhan terhadap satu sama lain. Kami sebenarnya bisa bekerja sama untuk mengakhiri kondisi menyedihkan di Suriah dan Yaman dan Bahrain dan di tempat lain di kawasan itu," kata Zarif.
"Iran dan Arab Saudi mampu benar-benar menghilangkan proses pemilihan presiden di Libanon. Kami memiliki kisah sukses," sambungnya saat berbicara di Forum Ekonomi Dunia di Davos, seperti dilansir Reuters pada Rabu (18/1).
Iran dan Saudi sendiri memang merupakan dua negara yang memiliki pengaruh besar di Suriah dan Yaman. Iran adalah pendukung kuat pemerintah Suriah dan pemberontak di Yaman, sementara Saudi merupakan pendukung kuat oposisi Suriah dan pemerintah Yaman.
Menteri Luar Negeri IranMohammad Javad Zarif menyatakan, jika Iran dan Saudi bisa melakukan kerjasama di Libanon tahun lalu. Maka, bukan hal mustahil bagi Iran dan Saudi untuk melakukan kerjasama di Suriah dan Yaman.
"Saya tidak melihat alasan mengapa Iran dan Arab Saudi harus memiliki kebijakan bermusuhan terhadap satu sama lain. Kami sebenarnya bisa bekerja sama untuk mengakhiri kondisi menyedihkan di Suriah dan Yaman dan Bahrain dan di tempat lain di kawasan itu," kata Zarif.
"Iran dan Arab Saudi mampu benar-benar menghilangkan proses pemilihan presiden di Libanon. Kami memiliki kisah sukses," sambungnya saat berbicara di Forum Ekonomi Dunia di Davos, seperti dilansir Reuters pada Rabu (18/1).
(esn)