Target Keliru, Bom Jet Nigeria Membunuh 100 Lebih Warga Sipil
A
A
A
MAIDUGURI - Pesawat jet tempur Angkatan Udara Nigeria yang berniat membombardir basis militan Boko Haram justru keliru dengan membombardir kamp pengungsi. Kekeliruan target serangan itu menyebabkan lebih dari 100 warga sipil terbunuh.
Komandan militer regional Jenderal Lucky Irabor mengatakan serangan berlangsung pada Selasa pagi di area Kala Balge negara bagian Borno, timur laut Nigeria atau di dekat perbatasan Kamerun.
”Banyak warga sipil termasuk personel dari Komite Internasional Palang Merah dan Medecins Sans Frontieres (MSF) terluka,” kata Jenderal Irabor kepada Reuters, yang dikutip Rabu (18/1/2017).
Seorang pejabat yang menolak disebut namanya mengatakan kepada AP bahwa lebih dari 100 warga sipil tewas setelah pesawat jet tempur angkatan udara keliru mengebom sebuah kamp pengungsi.
Sebelum serangan udara terjadi, sebuah rekaman video yang menunjukkan pemimpin baru Boko Haram beredar secara online. Rekaman video itu menampilkan seorang pria bersenjata dan mengenakan topeng menuntut pemerintah Nigeria membebaskan para anggota Boko Haram dengan pertukaran sandera asal Chibok.
”Sayangnya, serangan dilakukan tapi ternyata bahwa warga sipil lainnya berada di suatu tempat di sekitar wilayah dan mereka terkena dampak,” lanjut Jenderal Irabor.
”Sejauh ini, itu sedikit mengganggu; kematian terjadi. Beberapa staf kemanusiaan dari Medecins Sans Frontieres dan beberapa staf dari Komite Internasional Palang Merah juga terkena dampak,” imbuh dia.
Irabor mengatakan kepada wartawan bahwa militer telah mengirim helikopter untuk mengevakuasi para korban yang terluka kritis. “Termasuk tentara kami yang terluka,” katanya.
Penyelidikan atas kekeliruan target serangan akan diluncurkan militer Nigeria. Menurut Irabor, terlalu dini untuk mengatakan bahwa kesalahan taktis dibuat militer Nigeria.
Komandan militer regional Jenderal Lucky Irabor mengatakan serangan berlangsung pada Selasa pagi di area Kala Balge negara bagian Borno, timur laut Nigeria atau di dekat perbatasan Kamerun.
”Banyak warga sipil termasuk personel dari Komite Internasional Palang Merah dan Medecins Sans Frontieres (MSF) terluka,” kata Jenderal Irabor kepada Reuters, yang dikutip Rabu (18/1/2017).
Seorang pejabat yang menolak disebut namanya mengatakan kepada AP bahwa lebih dari 100 warga sipil tewas setelah pesawat jet tempur angkatan udara keliru mengebom sebuah kamp pengungsi.
Sebelum serangan udara terjadi, sebuah rekaman video yang menunjukkan pemimpin baru Boko Haram beredar secara online. Rekaman video itu menampilkan seorang pria bersenjata dan mengenakan topeng menuntut pemerintah Nigeria membebaskan para anggota Boko Haram dengan pertukaran sandera asal Chibok.
”Sayangnya, serangan dilakukan tapi ternyata bahwa warga sipil lainnya berada di suatu tempat di sekitar wilayah dan mereka terkena dampak,” lanjut Jenderal Irabor.
”Sejauh ini, itu sedikit mengganggu; kematian terjadi. Beberapa staf kemanusiaan dari Medecins Sans Frontieres dan beberapa staf dari Komite Internasional Palang Merah juga terkena dampak,” imbuh dia.
Irabor mengatakan kepada wartawan bahwa militer telah mengirim helikopter untuk mengevakuasi para korban yang terluka kritis. “Termasuk tentara kami yang terluka,” katanya.
Penyelidikan atas kekeliruan target serangan akan diluncurkan militer Nigeria. Menurut Irabor, terlalu dini untuk mengatakan bahwa kesalahan taktis dibuat militer Nigeria.
(mas)