Dubes Rusia di Yaman Dilaporkan Tewas Tertembak
A
A
A
SANAA - Duta Besar Rusia untuk Yaman, Vladimir Dedushkin dilaporkan tewas tertembak, kemarin. Dedushkin disebut tewas tertembak saat sekelompok orang bersenjata melalukan serangan terhadap Kedutaan Besar Rusia di Sanaa, Yaman.
Rusia adalah salah satu negara yang masih mempertahankan kantor perwakilan mereka di Sanaa. Melansir The Sun pada Minggu (15/1), serangan itu dilaporkan terjadi pada Sabtu sore.
Jika laporan kematian Dedushkin ini benar adanya, maka dia akan menjadi dubes kedua Rusia yang tewas saat menjalankan tugasnya dalam kurun waktu satu bulan terakhir.
Sebelumnya, Dubes Rusia untuk Turki Andrey Karlov ditembak mati saat membuka sebuah pameran foto di Istanbul. Pelaku penembakan Karlov diketahui adalah seorang polisi yang sedang tidak bertugas.
Menteri Dalam Negeri Turki mengatakan, pembunuhan terhadap Karlov adalah pembunuhan terencana dan direncanakan. Ia mengatakan hal itu tidak terjadi atas inisiatif pembunuh atau atas dasar dendam pribadi.
Soylu menambahkan, para penyelidki mencoba untuk mengidentifikasi link pelaku Mevlut Altintas dengan organisasi teroris baik di dalam maupun luar negeri. Penyidik sudah menggali rincian sangat penting dari serangan itu, tapi pada saat ini otoritas Turki memutuskan untuk tidak memberikannya kepada masyarakat.
Rusia adalah salah satu negara yang masih mempertahankan kantor perwakilan mereka di Sanaa. Melansir The Sun pada Minggu (15/1), serangan itu dilaporkan terjadi pada Sabtu sore.
Jika laporan kematian Dedushkin ini benar adanya, maka dia akan menjadi dubes kedua Rusia yang tewas saat menjalankan tugasnya dalam kurun waktu satu bulan terakhir.
Sebelumnya, Dubes Rusia untuk Turki Andrey Karlov ditembak mati saat membuka sebuah pameran foto di Istanbul. Pelaku penembakan Karlov diketahui adalah seorang polisi yang sedang tidak bertugas.
Menteri Dalam Negeri Turki mengatakan, pembunuhan terhadap Karlov adalah pembunuhan terencana dan direncanakan. Ia mengatakan hal itu tidak terjadi atas inisiatif pembunuh atau atas dasar dendam pribadi.
Soylu menambahkan, para penyelidki mencoba untuk mengidentifikasi link pelaku Mevlut Altintas dengan organisasi teroris baik di dalam maupun luar negeri. Penyidik sudah menggali rincian sangat penting dari serangan itu, tapi pada saat ini otoritas Turki memutuskan untuk tidak memberikannya kepada masyarakat.
(esn)