Turki Setuju Tarik Pasukan dari Irak Utara
A
A
A
BAGHDAD - Turki telah setuju untuk menarik pasukannya dari Irak utara. Laporan tersebut telah dikonfirmasi oleh Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi.
Berita ini muncul saat Perdana Menteri Turki Ben Ali Yildirim tiba di Baghdad pada hari Sabtu untuk bertemu dengan Abadi. Pertemuan ini untuk membahas isu-isu regional dengan para pejabat Irak seperti dikutip dari Al Arabiya, Minggu (8/1/2017).
Selain bertemu dengan al-Abadi, Perdana Menteri Turki juga diharapkan bisa bertemu dengan Presiden Fuad Masum dan Ketua Parlemen Irak Salim al-Jubouri. Yildirim juga akan bertemu dengan para pejabat partai di Baghdad, dan sejumlah politisi, sejumlah tokoh dan perwakilan dari Turkmen Irak.
Yildirim kemudian akan melakukan perjalanan ke Erbil, ibukota wilayah Kurdi di Irak, untuk bertemu dengan Presiden daerah Massoud Barzani dan Perdana Menteri Nechirvan Barzani.
Pasukan Turki telah ditempatkan di Bashiqa, sebelum serangan baru-baru ini terhadap Negara Islam di Irak utara. Kehadiran pasukan Turki ini sempat memicu ketegangan, dengan masing-masing pemerintah memanggil duta besar satu sama lain sebelum kampanye untuk mengusir ISIS keluar dari Mosul dimulai. Kampanye ini mendapat dukungan dari Amerika Serikat.
Berita ini muncul saat Perdana Menteri Turki Ben Ali Yildirim tiba di Baghdad pada hari Sabtu untuk bertemu dengan Abadi. Pertemuan ini untuk membahas isu-isu regional dengan para pejabat Irak seperti dikutip dari Al Arabiya, Minggu (8/1/2017).
Selain bertemu dengan al-Abadi, Perdana Menteri Turki juga diharapkan bisa bertemu dengan Presiden Fuad Masum dan Ketua Parlemen Irak Salim al-Jubouri. Yildirim juga akan bertemu dengan para pejabat partai di Baghdad, dan sejumlah politisi, sejumlah tokoh dan perwakilan dari Turkmen Irak.
Yildirim kemudian akan melakukan perjalanan ke Erbil, ibukota wilayah Kurdi di Irak, untuk bertemu dengan Presiden daerah Massoud Barzani dan Perdana Menteri Nechirvan Barzani.
Pasukan Turki telah ditempatkan di Bashiqa, sebelum serangan baru-baru ini terhadap Negara Islam di Irak utara. Kehadiran pasukan Turki ini sempat memicu ketegangan, dengan masing-masing pemerintah memanggil duta besar satu sama lain sebelum kampanye untuk mengusir ISIS keluar dari Mosul dimulai. Kampanye ini mendapat dukungan dari Amerika Serikat.
(ian)