Rayakan Tahun Baru, Geng Migran Ubah Kota Swedia Jadi Zona Perang
A
A
A
STOCKHOLM - Sebuah geng imigran merubah kota di Swedia menjadi zona perang saat merayakan malam pergantian tahun. Sembari meneriakkan kata-kata 'Jihad' mereka menembakkan kembang api ke kerumunan orang-orang.
Seorang fotograger Freddy Mardell berencana menikmati malam pergantian tahun ketika massa geng imigran mengamuk di Malmo. Menggambarkan adegan horor, pria asli Swedia itu mengatakan salah satu preman menyerukan 'jihad' sambil berdiri di atas mobil di pusat kota.
"Seorang pria Arab melompat di atas atap mobil dan berteriak 'Jihad! Jihad!' berulang kali. Remaja Swedia yang tengah berkumpul dalam kelompok besar menghindari kelompok itu agar tidak dirampok," tutur Mardell seperti dikutip dari Express, Jumat (6/1/2016).
Salah satu wartawan yang melaporkan kejadian itu mengatakan: "Tinggal di sini tidak layak. Aku tidak mempertaruhkan hidup saya untuk ini."
Setelah rekaman adegan mengejutkan itu muncul di dunia maya, polisi Swedia mengaku jika Malmo saat itu tidak aman. Mereka tidak bisa menghentikan ulah para preman menembakkan kembang apinya ke arah kerumunan orang-orang yang ingin merayakan malam Tahun Baru.
Sejumlah insiden yang mengganggu malam pergantian tahun di laporkan pada tanggal 31 Desember. Laporan itu termasuk lebih dari 50 insiden orang menembakkan roket kembang api ke arah polisi, transportasi umum dan jasa penyelamatan di Swedia barat saja.
Seorang fotograger Freddy Mardell berencana menikmati malam pergantian tahun ketika massa geng imigran mengamuk di Malmo. Menggambarkan adegan horor, pria asli Swedia itu mengatakan salah satu preman menyerukan 'jihad' sambil berdiri di atas mobil di pusat kota.
"Seorang pria Arab melompat di atas atap mobil dan berteriak 'Jihad! Jihad!' berulang kali. Remaja Swedia yang tengah berkumpul dalam kelompok besar menghindari kelompok itu agar tidak dirampok," tutur Mardell seperti dikutip dari Express, Jumat (6/1/2016).
Salah satu wartawan yang melaporkan kejadian itu mengatakan: "Tinggal di sini tidak layak. Aku tidak mempertaruhkan hidup saya untuk ini."
Setelah rekaman adegan mengejutkan itu muncul di dunia maya, polisi Swedia mengaku jika Malmo saat itu tidak aman. Mereka tidak bisa menghentikan ulah para preman menembakkan kembang apinya ke arah kerumunan orang-orang yang ingin merayakan malam Tahun Baru.
Sejumlah insiden yang mengganggu malam pergantian tahun di laporkan pada tanggal 31 Desember. Laporan itu termasuk lebih dari 50 insiden orang menembakkan roket kembang api ke arah polisi, transportasi umum dan jasa penyelamatan di Swedia barat saja.
(ian)