Berencana Transit di AS, Presiden Taiwan Picu Kemarahan China
A
A
A
TAIWAN - Presiden Taiwan Tsai Ing-wen akan transit di Amerika Serikat (AS) saat dia mengunjungi Amerika Latin bulan depan. Langkah ini akan membuat marah China yang telah mendesak AS menolak transit Tsai tersebut.
China sangat mencurigai Tsai yang dituding ingin mendorong kemerdekaan Taiwan. Beijing menganggap Tsai tidak layak untuk hubungan antarnegara. ”Rincian tentang transit itu akan diumumkan sebelum akhir pekan ini,” ungkap Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Taiwan, dikutip kantor berita Reuters.
Detail tentang transit itu akan diamati dengan cermat karena media Taiwan memperkirakan Tsai akan bertemu tim transisi Presiden AS terpilih Donald Trump menjelang pelantikan pada 20 Januari mendatang. Trump membuat marah China saat dia berbicara dengan Tsai melalui telepon bulan ini.
Langkah Trump ini memicu berbagai pertanyaan tentang komitmen AS pada kebijakan satu China. AS mengubah pengakuan diplomatik dari Taiwan ke China pada 1979. Sejak saat itu Washington mengakui hanya ada kebijakan satu China dan Taiwan bagian dari kebijakan itu. Kantor Tsai pekan ini mengumumkan, presiden Taiwan akan mengunjungi Honduras, Nikaragua, Guatemala, dan El Salvador dalam lawatan itu.
Tsai akan meninggalkan Taiwan pada 7 Januari dan kembali pada 15 Januari. Taiwan memiliki 30 aliansi diplomatik pada pertengahan 1990-an, tapi sekarang hubungan resminya hanya dengan 21 negara yang sebagian besar merupakannegara terkecildantermiskindiAmerikaLatinsertaPasifik. China sejak awal menentang langkah Tsai tersebut.
”Saya harap AS dapat menghormati kebijakan satu China dan tidak membiarkan dia melintasi perbatasan mereka, tidak memberi sinyal apa pun pada kekuatan kemerdekaan Taiwan dan melalui langkah- langkah konkret menjaga seluruh hubungan AS-China serta perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan,” papar juru bicara Kemlu China Hua Chunying di Beijing kemarin.
China sangat mencurigai Tsai yang dituding ingin mendorong kemerdekaan Taiwan. Beijing menganggap Tsai tidak layak untuk hubungan antarnegara. ”Rincian tentang transit itu akan diumumkan sebelum akhir pekan ini,” ungkap Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Taiwan, dikutip kantor berita Reuters.
Detail tentang transit itu akan diamati dengan cermat karena media Taiwan memperkirakan Tsai akan bertemu tim transisi Presiden AS terpilih Donald Trump menjelang pelantikan pada 20 Januari mendatang. Trump membuat marah China saat dia berbicara dengan Tsai melalui telepon bulan ini.
Langkah Trump ini memicu berbagai pertanyaan tentang komitmen AS pada kebijakan satu China. AS mengubah pengakuan diplomatik dari Taiwan ke China pada 1979. Sejak saat itu Washington mengakui hanya ada kebijakan satu China dan Taiwan bagian dari kebijakan itu. Kantor Tsai pekan ini mengumumkan, presiden Taiwan akan mengunjungi Honduras, Nikaragua, Guatemala, dan El Salvador dalam lawatan itu.
Tsai akan meninggalkan Taiwan pada 7 Januari dan kembali pada 15 Januari. Taiwan memiliki 30 aliansi diplomatik pada pertengahan 1990-an, tapi sekarang hubungan resminya hanya dengan 21 negara yang sebagian besar merupakannegara terkecildantermiskindiAmerikaLatinsertaPasifik. China sejak awal menentang langkah Tsai tersebut.
”Saya harap AS dapat menghormati kebijakan satu China dan tidak membiarkan dia melintasi perbatasan mereka, tidak memberi sinyal apa pun pada kekuatan kemerdekaan Taiwan dan melalui langkah- langkah konkret menjaga seluruh hubungan AS-China serta perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan,” papar juru bicara Kemlu China Hua Chunying di Beijing kemarin.
(esn)