Membangkang, Israel Bakal Bangun Lebih Banyak Pemukiman
A
A
A
YERUSALEM - Israel menunjukkan sikap membangkang terhadap resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB yang memerintahkan negara Zionis itu untuk menghentikan pembangunan permukiman. Israel menyatakan akan membangun ribuan rumah baru di daerah yang disengketakan.
Pemerintah kota Yerusalam menyatakan akan menyetujui pembangunan 600 unit rumah di bagian timur yang didominasi warga Palestina. Ratusan rumah baru itu adalah periode pertama dari pembangunan 5.600 rumah baru. Pernyataan ini hanya beberapa hari setelah DK PBB mengeluarkan resolusi.
Sebanyak 618 unit rumah akan diberikan izin dibangun di Yerusalem Timur dan agenda rapat komite perencanaan telah ditetapkan sebelum PBB bertindak. Tapi ketua panitia mengatakan ia akan terus maju untuk membangun 5.600 perumahan baru.
"Saya tidak akan bekerja dengan PBB atau organisasi lain yang mungkin mencoba untuk mendikte kami apa yang harus dilakukan di Yerusalem. Saya berharap pemerintah dan pemerintahan baru Amerika Serikat (AS) akan memberikan momentuk untuk melanjutkan," kata Wakil Walikota Meir Turgmen, seperti dikutip dari New York Times, Selasa (27/12/2016).
Meski Turgmen tidak menguncapkan proyek yang dimaksud, pengamat pemukiman di Yerusalem Timur Amim mengatakan kemungkinan proyek yang dimaksud adalah proyek di Gilo dan Givat Hamatos.
Para pemimpin Israel mengatakan mereka tidak punya alasan untuk menghentikan pembangunan. "Resolusi Dewan Keamanan tidak masuk akal dan benar-benar dihapus dari realitas. Kebijakan pembangunan Israel ditetapkan di Yerusalem, bukan New York," kata Oded Revivi, kepala utusan asing untuk Dewan Yesha, yang mewakili pemukim Tepi Barat.
Pemerintah kota Yerusalam menyatakan akan menyetujui pembangunan 600 unit rumah di bagian timur yang didominasi warga Palestina. Ratusan rumah baru itu adalah periode pertama dari pembangunan 5.600 rumah baru. Pernyataan ini hanya beberapa hari setelah DK PBB mengeluarkan resolusi.
Sebanyak 618 unit rumah akan diberikan izin dibangun di Yerusalem Timur dan agenda rapat komite perencanaan telah ditetapkan sebelum PBB bertindak. Tapi ketua panitia mengatakan ia akan terus maju untuk membangun 5.600 perumahan baru.
"Saya tidak akan bekerja dengan PBB atau organisasi lain yang mungkin mencoba untuk mendikte kami apa yang harus dilakukan di Yerusalem. Saya berharap pemerintah dan pemerintahan baru Amerika Serikat (AS) akan memberikan momentuk untuk melanjutkan," kata Wakil Walikota Meir Turgmen, seperti dikutip dari New York Times, Selasa (27/12/2016).
Meski Turgmen tidak menguncapkan proyek yang dimaksud, pengamat pemukiman di Yerusalem Timur Amim mengatakan kemungkinan proyek yang dimaksud adalah proyek di Gilo dan Givat Hamatos.
Para pemimpin Israel mengatakan mereka tidak punya alasan untuk menghentikan pembangunan. "Resolusi Dewan Keamanan tidak masuk akal dan benar-benar dihapus dari realitas. Kebijakan pembangunan Israel ditetapkan di Yerusalem, bukan New York," kata Oded Revivi, kepala utusan asing untuk Dewan Yesha, yang mewakili pemukim Tepi Barat.
(ian)