Moskow Siap Jadi Tuan Rumah Pertemuan Pemimpin Palestina-Israel
A
A
A
MOSKOW - Rusia menyatakan kesiapannya menjadi tuan rumah pertemuan para pemimpin Israel dan Palestina dengan Ibu Kota Moskow sebagai lokasi pertemuan. Hal itu diungkapkan oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia.
Meski begitu, Rusia menekankan bahwa solusi dua negara dalam konflik Palestina-Israel hanya mungkin melalui negosiasi langsung tanpa prasyarat antara Palestina dan Israel.
"Kami juga ingin terus mengingatkan kesediaan kami menyambut para pemimpin Israel dan Palestina di Moskow. Kami berharap bahwa fokus dari masing-masing pihak adalah pada kerjasama konstruktif dan kemajuan dalam penyelesaian Timur Tengah akan menang dalam waktu dekat," bunyi pernyataan itu seperti dikutip dari Sputniknews, Sabtu (24/12/2016).
Sebelumnya, Dewan Keamanan (DK) PBB menyetujui resolusi yang menyerukan segera diakhirinya migrasi Yahudi ke Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Resolusi disahkan dengan dukungan 14 suara dan satu suara abstain, yaitu Amerika Serikat (AS).
Resolusi untuk menekan Israel menghentikan seluruh proyek permukiman ilegal ini diusulkan oleh Malaysia, Selandia Baru, Senegal dan Venezuela.
Baca juga:
Ultimatum Mesir, 4 Negara Siap Lanjutkan Resolusi Penghentian Permukiman Israel
Meski begitu, Rusia menekankan bahwa solusi dua negara dalam konflik Palestina-Israel hanya mungkin melalui negosiasi langsung tanpa prasyarat antara Palestina dan Israel.
"Kami juga ingin terus mengingatkan kesediaan kami menyambut para pemimpin Israel dan Palestina di Moskow. Kami berharap bahwa fokus dari masing-masing pihak adalah pada kerjasama konstruktif dan kemajuan dalam penyelesaian Timur Tengah akan menang dalam waktu dekat," bunyi pernyataan itu seperti dikutip dari Sputniknews, Sabtu (24/12/2016).
Sebelumnya, Dewan Keamanan (DK) PBB menyetujui resolusi yang menyerukan segera diakhirinya migrasi Yahudi ke Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Resolusi disahkan dengan dukungan 14 suara dan satu suara abstain, yaitu Amerika Serikat (AS).
Resolusi untuk menekan Israel menghentikan seluruh proyek permukiman ilegal ini diusulkan oleh Malaysia, Selandia Baru, Senegal dan Venezuela.
Baca juga:
Ultimatum Mesir, 4 Negara Siap Lanjutkan Resolusi Penghentian Permukiman Israel
(ian)