Kremlin Jamin Rusia Tak Akan Memulai Perlombaan Senjata

Sabtu, 24 Desember 2016 - 16:09 WIB
Kremlin Jamin Rusia...
Kremlin Jamin Rusia Tak Akan Memulai Perlombaan Senjata
A A A
MOSKOW - Kremlin menjamin bahwa Rusia tidak pernah jadi negaar pertama yang akan memulai perlombaan senjata, baik di masa lalu maupun di masa depan. Jaminan itu disampaikan juru bicara Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov.

Komentar Peskov itu sebagai penegasan dari apa yang disampaikan Presiden Vladmir Putin yang jadi sorotan media setelah menginginkan kemampuan senjata nuklir Rusia ditingkatkan.

”Presiden Putin menyatakan bahwa Rusia tidak pernah menjadi inisiator dari perlombaan senjata dan tidak akan menjadi orang yang melakukannya,” kata Peskov kepada Russia Today, Jumat malam.

Sebelumnya, Putin dan presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump sama-sama menginginkan senjata nuklir masih-masing militernya diperkuat. Putin mengaku tidak terkejut dengan keinginan Trump dan percaya AS di bawah kepemimpinan Trump akan mencari hubungan baru yang lebih baik dengan Rusia.

“Rusia mencari hubungan baru yang konstruktif dengan Washington untuk menciptakan suasana saling percaya dan (membuat) mekanisme global untuk menjamin stabilitas dan keamanan,” ujar Peskov.

Putin dalam konferensi pers tahunan juga sudah menegaskan bahwa Rusia bukan yang memulai perlombaan senjata.

”Prasyarat untuk perlombaan senjata baru diciptakan setelah AS yang menarik diri dari perjanjian Anti-Rudal Balistik. Hal ini jelas,” kata Putin.

Perjanjian itu sejatinya dicapai AS dan Uni Soviet—nama Rusia sebelumnya—pada tahun 1972. Dalam perjanjian itu, kedua pihak sepakat untuk tidak merusak satu sama lain dengan mengembangkan sarana untuk mencegat rudal balistik antarbenua (ICBM) satu sama lain.

Namun, pemerintahan Presiden George W Bush menarik diri dari perjanjian ini pada tahun 2002. Menurut Putin, sejak tahun itulah rusia merespons dengan mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa perisai antimisil Amerika tidak akan bekerja dengan baik untuk melawan ICBM Rusia.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3266 seconds (0.1#10.140)