Pembajak Afriqiyah Airways Ternyata Pakai Senjata Palsu

Sabtu, 24 Desember 2016 - 09:36 WIB
Pembajak Afriqiyah Airways...
Pembajak Afriqiyah Airways Ternyata Pakai Senjata Palsu
A A A
VALLETTA - Dua pembajak pesawat Afriqiyah Airways yang beraksi saat pesawat mengudara di Libya ternyata menggunakan senjata dan granat palsu. Kedua pembajak menyerah setelah negosiasi panjang di Bandara Internasional Malta, semalam.

Hal itu diungkap Perdana Menteri Malta Joseph Muscat, Sabtu (24/12/2016). Kedua pembajak pesawat diketahui bernama Suhah Mussa dan Ahmed Ali.

Kedua pembajak itu sebelumnya mengancam akan meledakkan pesawat. Mereka juga menyandera ratusan penumpang sebelum akhirnya dibebaskan.

PM Muscat mengatakan senjata para pembajak pesawat telah dista dan setelah diperiksa ternyata hanya replika. Tentara Malta juga menemukan sebuah pistol ketika menggeledah kabin pesawat.

Pesawat Afriqiyah Airways yang membawa 118 orang lepas landas dari Sabha, Libya, pada 11.10 pagi waktu setempat kemarin. Para pembajak mengambil alih pesawat dan menerbangkannya di atas Laut Mediterania. Pesawat baru didaratkan di Malta dua jam lebih 20 menit kemudian.

Pihak Bandara Internasional Malta melalui Twitter mengonfirmasi bahwa penerbangan pesawat itu telah melanggar hukum.

Menurut Muscat, pemerintahnya telah memperingatkan para pembajak untuk membebaskan semua penumpang sebelum ada negosiasi. ”Permintaan ini dinegosiasikan dan akhirnya diterima, dan penumpang dibebaskan secara berkelompok, berturut-turut,” katanya, seperti dikutip IB Times.

Semula, 65 orang di dalam pesawat diizinkan para pembajak keluar. Tak berselang lama, 44 orang termasuk sejumlah awak pesawat menyusul keluar. Para pembajak juga keluar bersama dengan awak pesawat yang terakhir.

Menurut laporan The Times of Malta, kedua pembajak pesawat berusia 20-an tahun. Mereka merupakan loyalis mantan diktator Libya Muammar Gaddafi yang menuntut suaka politik di Malta.

Para penumpang kembali ke Libya menggunakan pesawat Afriqiyah Airways yang lain. Sedangkan kedua pembajak masih diinterogasi aparat keamanan Malta.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7080 seconds (0.1#10.140)