Pasukan Assad Dituduh Mengeksekusi Ratusan Warga Aleppo

Rabu, 14 Desember 2016 - 01:16 WIB
Pasukan Assad Dituduh...
Pasukan Assad Dituduh Mengeksekusi Ratusan Warga Aleppo
A A A
ALEPPO - Kelompok pemberontak mengumumkan gencatan senjata di Aleppo setelah menuduh pasukan rezim Suriah dan milisi loyalis Presiden Bashar al-Assad mengeksekusi hampir 200 warga sipil di Aleppo. Menurut saksi mata, korban eksekusi itu termasuk perempuan dan anak-anak.

Staf medis juga disebut tak luput dari eksekusi regu tembak pasukan Assad dan milisi pro-rezim Suriah. Menurut aktivis di lapangan kepada Al Arabiya, mengatakan milisi Hizbullah melakukan eksekusi massal di kota yang dilanda perang tersebut.

Media itu, mengutip sumber di Aleppo juga menuduh milisi pro-rezim Suriah telah membakar sembilan anak dan empat perempuan. Sementara itu, kelompok relawan “Helm Putih” di Aleppo melaporkan bahwa lebih dari 90 jenazah ditemukan di bawah reruntuhan, tapi belum berhasil dievakuasi.

Penasihat hukum dari kelompok pemberontak Tentara Pembebasan Suriah (FSA), Osama Abu Zayd, mengimbau masyarakat internasional untuk membantu memberikan bantuan untuk evakuasi terhadap warga sipil di Aleppo. Zayd menegaskan bahwa pasukan rezim Suriah memaksa warga melarikan diri dari Aleppo untuk bertempur membela Assad.

Pemerintah Suriah belum berkomentar atas tuduhan bahwa pasukannya mengeksekusi banyak warga sipil di Aleppo.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon, melalui juru bicaranya, mengaku khawatir dengan laporan tentang kekejaman terhadap sebagian besar warga sipil di Aleppo, termasuk perempuan dan anak-anak.

”Sementara menekankan bahwa PBB tidak mampu mandiri memverifikasi laporan-laporan ini, Sekretaris Jenderal menyampaikan keprihatinan kepada pihak-pihak terkait,” kata juru bicara Ban Ki-moon, Stephane Dujarric, semalam (13/12/2016).

Ban Ki-moon telah meminta utusannya Staffan de Mistura untuk menindaklanjuti laporan soal eksekusi massal itu. ”PBB menggarisbawahi kewajiban semua pihak di lapangan untuk melindungi warga sipil dan mematuhi hukum kemanusiaan dan hak asasi manusia internasional,” ujar Dujarric.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0985 seconds (0.1#10.140)