Komisi HAM PBB: Pasukan Suriah Eksekusi Warga Sipil Aleppo
A
A
A
BEIRUT - Berhasil direbutnya Aleppo oleh pasukan pemerintah Suriah ternyata mendatangkan bencana bagi sebagian warga sipil kota itu. Komisi hak asasi manusia PBB mengatakan, setidaknya 82 warga sipil, termasuk 11 perempuan dan 13 anak-anak, tewas dalam beberapa hari terakhir.
Juru bicara kantor HAM PBB, Rupert Colville mengatakan kepada wartawan di Jenewa, Selasa (13/1), pembunuhan terjadi di empat wilayah di Aleppo timur dalam 48 jam terakhir. Dalam dua hari terakhir ini, pasukan pemerintah Suriah memang memaksimalkan serangan guna melumpuhkan perlawanan terakhir kaum pemberontak.
"Kami juga telah diberitahu, bahwa pasukan pro-pemerintah telah memasuki rumah penduduk dan menewaskan orang-orang yang ditemukan di dalam," kata Colville. “Beberapa warga sipil berusaha untuk melarikan diri dari pertempuran, namun tertangkap dan kemudian ditemukan tewas,” lanjutnya, seperti dikutip dari Channel News Asia.
Ibrahim Abu al-Leith, juru bicara layanan pertolongan white Helmets yang beroperasi di daerah oposisi mengatakan, pasukan rezim Suriah hanya berjarak 200 meter dari posisi ia berada. Selama ini, White Helmets memang beroperasi di wilayah yang dikuasai pemberontak.
Saksi lain menggambarkan adegan pembantaian di daerah pemberontak, dengan banyak mayat tergeletak di tengah puing-puing jalan-jalan kota. Sebagian warga yang putus asa duduk di trotoar tanpa tempat berlindung.
"Ada puluhan mayat di jalan-jalan karena pemboman intens oleh pasukan rezim," kata Rami Abdel Rahman dari Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia kepada AFP.
Juru bicara kantor HAM PBB, Rupert Colville mengatakan kepada wartawan di Jenewa, Selasa (13/1), pembunuhan terjadi di empat wilayah di Aleppo timur dalam 48 jam terakhir. Dalam dua hari terakhir ini, pasukan pemerintah Suriah memang memaksimalkan serangan guna melumpuhkan perlawanan terakhir kaum pemberontak.
"Kami juga telah diberitahu, bahwa pasukan pro-pemerintah telah memasuki rumah penduduk dan menewaskan orang-orang yang ditemukan di dalam," kata Colville. “Beberapa warga sipil berusaha untuk melarikan diri dari pertempuran, namun tertangkap dan kemudian ditemukan tewas,” lanjutnya, seperti dikutip dari Channel News Asia.
Ibrahim Abu al-Leith, juru bicara layanan pertolongan white Helmets yang beroperasi di daerah oposisi mengatakan, pasukan rezim Suriah hanya berjarak 200 meter dari posisi ia berada. Selama ini, White Helmets memang beroperasi di wilayah yang dikuasai pemberontak.
Saksi lain menggambarkan adegan pembantaian di daerah pemberontak, dengan banyak mayat tergeletak di tengah puing-puing jalan-jalan kota. Sebagian warga yang putus asa duduk di trotoar tanpa tempat berlindung.
"Ada puluhan mayat di jalan-jalan karena pemboman intens oleh pasukan rezim," kata Rami Abdel Rahman dari Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia kepada AFP.
(esn)