Sekjen PBB Kecam Serangan Teroris Mematikan di Istanbul
A
A
A
NEW YORK - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Ban Ki-moon, mengutuk serangan teroris mematikan di Istanbul, Turki. Ia pun menyuarakan harapan bahwa para pelaku akan cepat diidentifikasi dan dibawa ke pengadilan.
"Sekretaris Jenderal mengutuk serangan teroris hari ini di Istanbul, yang dikabarkan mengincar polisi Turki, di mana puluhan orang tewas dan terluka," bunyi pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicara Ki-moon.
"Ban Ki-moon menyatakan simpati terdalam dan belasungkawa kepada keluarga korban dan kepada pemerintah serta rakyat Turki, dan mengharapkan korban yang terluka dapat pulih dengan cepat," imbuh pernyataan itu seperti dikutip dari Xinhua, Minggu (11/12/2016).
Dua ledakan bom terjadi di luar sebuah stadion sepak bola di pusat Istanbul pada Sabtu malam. Menurut Menteri Dalam Negeri Turki, Suleyman Soylu, 29 orang tewas dan 166 lainnya terluka.
Soylu mengatakan bahwa mobil yang tengah berjalan sengaja diledakkan dengan target polisi anti huru hara yang bertugas di dekat stadion di distrik Besiktas, di mana pertandingan sepak bola berakhir sekitar satu setengah jam sebelumnya.
Istanbul dan ibukota Ankara telah menjadi sasaran serangan mematikan selama tahun lalu di tengah memburuknya situasi keamanan. Serangan mematikan yang terjadi di Istanbul terakhir terjadi pada akhir Juni. Ketika itu, tiga pembom bunuh diri menyerang bandara internasional utama kota ini dan menewaskan 45 orang.
"Sekretaris Jenderal mengutuk serangan teroris hari ini di Istanbul, yang dikabarkan mengincar polisi Turki, di mana puluhan orang tewas dan terluka," bunyi pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicara Ki-moon.
"Ban Ki-moon menyatakan simpati terdalam dan belasungkawa kepada keluarga korban dan kepada pemerintah serta rakyat Turki, dan mengharapkan korban yang terluka dapat pulih dengan cepat," imbuh pernyataan itu seperti dikutip dari Xinhua, Minggu (11/12/2016).
Dua ledakan bom terjadi di luar sebuah stadion sepak bola di pusat Istanbul pada Sabtu malam. Menurut Menteri Dalam Negeri Turki, Suleyman Soylu, 29 orang tewas dan 166 lainnya terluka.
Soylu mengatakan bahwa mobil yang tengah berjalan sengaja diledakkan dengan target polisi anti huru hara yang bertugas di dekat stadion di distrik Besiktas, di mana pertandingan sepak bola berakhir sekitar satu setengah jam sebelumnya.
Istanbul dan ibukota Ankara telah menjadi sasaran serangan mematikan selama tahun lalu di tengah memburuknya situasi keamanan. Serangan mematikan yang terjadi di Istanbul terakhir terjadi pada akhir Juni. Ketika itu, tiga pembom bunuh diri menyerang bandara internasional utama kota ini dan menewaskan 45 orang.
(ian)