Saudi Berencana Hapus Ikhwanul Muslimin dari Daftar Teroris
A
A
A
RIYAHD - Arab Saudi berencana untuk menghapus Ikhwanul Muslimin di Mesir dari daftar teroris. Kelompok itu dilarang di kerajaan Arab Saudi sejak bulan Maret tahun 2014.
Sumber tingkat senior menyatakan bahwa baru-baru ini ada diskusi dan pertemuan yang diadakan di London, Riyadh, dan Istanbul antara pejabat Ikhwanul Muslimin dan wakil pemerintah Raja Salman Bin Abdulaziz. Pertemuan ini mengakibatkan kemungkinan untuk menghapus organisasi itu dari daftar teroris dalam pertukaran pemahaman antara Arab Saudi dan organisasi internasional Ikhwanul Muslimin seperti dikutip dari Middle East Monitor, Kamis (8/12/2016).
Sumber itu juga mencatat bahwa keputusan diharapkan akan segera dibuat dan akan diikuti oleh sekelompok langkah-langkah termasuk mengangkat pembatasan yang diberlakukan pada individu yang berafiliasi dengan Ikhwanul Muslimin di Arab Saudi. Saudi juga akan mencairkan jutaan dolar milik individu di bank Saudi, dan menghapus setiap hambatan terhadap individu yang berafiliasi dengan kelompok itu memasuki wilayah Arab.
Mereka menambahkan bahwa hubungan Mesir-Saudi telah tegang sejak Mesir mendukung proyek Rusia di Suriah di Dewan Keamanan PBB. Arab Saudi menanggapi hal itu dengan menghentikan pengiriman minyak ke Mesir. Hal ini mungkin telah berkontribusi untuk memfasilitasi misi Ikhwanul Muslimin untuk menormalkan hubungan dengan Riyadh.
Menurut sumber, normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Ikhwanul Muslimin tidak akan terbatas pada menghapus nama grup dari daftar teroris, tapi akan diikuti oleh dukungan politik bagi kelompok itu. Saudi juga akan mendorong intervensi dari pihak internasional untuk memaksakan rekonsiliasi dengan pemerintah dan Mesir mengintegrasikan kembali kelompok ke dalam kancah politik. Hal ini seiring keinginan Arab Saudi untuk memberikan pukulan keras kepada pemerintah Mesir.
Sumber tingkat senior menyatakan bahwa baru-baru ini ada diskusi dan pertemuan yang diadakan di London, Riyadh, dan Istanbul antara pejabat Ikhwanul Muslimin dan wakil pemerintah Raja Salman Bin Abdulaziz. Pertemuan ini mengakibatkan kemungkinan untuk menghapus organisasi itu dari daftar teroris dalam pertukaran pemahaman antara Arab Saudi dan organisasi internasional Ikhwanul Muslimin seperti dikutip dari Middle East Monitor, Kamis (8/12/2016).
Sumber itu juga mencatat bahwa keputusan diharapkan akan segera dibuat dan akan diikuti oleh sekelompok langkah-langkah termasuk mengangkat pembatasan yang diberlakukan pada individu yang berafiliasi dengan Ikhwanul Muslimin di Arab Saudi. Saudi juga akan mencairkan jutaan dolar milik individu di bank Saudi, dan menghapus setiap hambatan terhadap individu yang berafiliasi dengan kelompok itu memasuki wilayah Arab.
Mereka menambahkan bahwa hubungan Mesir-Saudi telah tegang sejak Mesir mendukung proyek Rusia di Suriah di Dewan Keamanan PBB. Arab Saudi menanggapi hal itu dengan menghentikan pengiriman minyak ke Mesir. Hal ini mungkin telah berkontribusi untuk memfasilitasi misi Ikhwanul Muslimin untuk menormalkan hubungan dengan Riyadh.
Menurut sumber, normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Ikhwanul Muslimin tidak akan terbatas pada menghapus nama grup dari daftar teroris, tapi akan diikuti oleh dukungan politik bagi kelompok itu. Saudi juga akan mendorong intervensi dari pihak internasional untuk memaksakan rekonsiliasi dengan pemerintah dan Mesir mengintegrasikan kembali kelompok ke dalam kancah politik. Hal ini seiring keinginan Arab Saudi untuk memberikan pukulan keras kepada pemerintah Mesir.
(ian)