Polwan Berjilbab AS Diteriaki ISIS dan Diancam Dipenggal
A
A
A
NEW YORK - Petugas polisi wanita (polwan) Muslim di Departemen Kepolisian New York (NYPD) Amerika Serikat jadi korban serangan fisik dan verbal oleh seorang pria di negara itu. Polwan berjilbab bernama Aml Elsokary diserang saat mengantar anaknya berlibur di Brooklyn.
Elsokary jadi target serangan karena diduga identitasnya sebagai Muslim. Polwan ini pernah dianggap sebagai pahlawan oleh NYPD setelah dia menyelamatkan bayi dan nenek bayi tersebut dari gedung yang terbakar pada tahun 2014.
Tapi, pada hari Sabtu pekan lalu, pria bernama Christopher Nelson, 36, asal Brooklyn telah menyerang dan membuat ancaman mengerikan setelah melihat Elsokary mengenakan jilbab.
Insiden itu dimulai pada sekitar pukul 18.00 di Bay Ridge, Brooklyn, di mana Elsokary dengan anaknya yang berusia 16 tahun turun dari mobil yang sedang diparkir.
Saat berbalik, polwan ini melihat Nelson mendorong dan meneriaki anaknya. Pelaku lantas mengalihkan serangannya kepada Elsokary. ”ISIS, saya akan memotong tenggorokan Anda, pulang ke negara Anda,” teriak Nelson saat mengancam dan menyerang polwan berjilbab itu, sebagaimana dikutip dari WCBS, Selasa (6/12/2016).
Nelson ditahan pada hari Minggu dan didakwa atas tuduhan mengancam dengan mengumbar kebencian dan menyerang korban. Tetangga Nelson terkejut mendengar tentang kejahatan yang dilakukannya.
”Saya sangat terkejut, ya, saya terkejut," kata Linda Rasport kepada WCBS. ”Karena saya tidak pernah melihat itu dalam dirinya. Dia selalu sangat baik pada saya dan orang lain,” ujarnya.
Pihak NYPD dan Wali Kota New York Bill de Blasio telah menggelar konferensi pers tak lama setelah serangan itu.”Tidak ada banyak orang yang tahu bahwa ada 900 Muslim Amerika yang melayani orang-orang New York di kepolisian kita,” kata de Blasio.
“Tidak ada bedanya bagi saya apakah dia (Elsokary) tugas atau tidak bertugas pada saat itu,” ujar de Blasio.”Elsokary contoh segala sesuatu yang kita inginkan dari sesama warga negara kita, yang komitmen kepada orang lain, komitmen untuk layanan,” puji Wali Kota New York pada polwan berjilbab itu.
Elsokary jadi target serangan karena diduga identitasnya sebagai Muslim. Polwan ini pernah dianggap sebagai pahlawan oleh NYPD setelah dia menyelamatkan bayi dan nenek bayi tersebut dari gedung yang terbakar pada tahun 2014.
Tapi, pada hari Sabtu pekan lalu, pria bernama Christopher Nelson, 36, asal Brooklyn telah menyerang dan membuat ancaman mengerikan setelah melihat Elsokary mengenakan jilbab.
Insiden itu dimulai pada sekitar pukul 18.00 di Bay Ridge, Brooklyn, di mana Elsokary dengan anaknya yang berusia 16 tahun turun dari mobil yang sedang diparkir.
Saat berbalik, polwan ini melihat Nelson mendorong dan meneriaki anaknya. Pelaku lantas mengalihkan serangannya kepada Elsokary. ”ISIS, saya akan memotong tenggorokan Anda, pulang ke negara Anda,” teriak Nelson saat mengancam dan menyerang polwan berjilbab itu, sebagaimana dikutip dari WCBS, Selasa (6/12/2016).
Nelson ditahan pada hari Minggu dan didakwa atas tuduhan mengancam dengan mengumbar kebencian dan menyerang korban. Tetangga Nelson terkejut mendengar tentang kejahatan yang dilakukannya.
”Saya sangat terkejut, ya, saya terkejut," kata Linda Rasport kepada WCBS. ”Karena saya tidak pernah melihat itu dalam dirinya. Dia selalu sangat baik pada saya dan orang lain,” ujarnya.
Pihak NYPD dan Wali Kota New York Bill de Blasio telah menggelar konferensi pers tak lama setelah serangan itu.”Tidak ada banyak orang yang tahu bahwa ada 900 Muslim Amerika yang melayani orang-orang New York di kepolisian kita,” kata de Blasio.
“Tidak ada bedanya bagi saya apakah dia (Elsokary) tugas atau tidak bertugas pada saat itu,” ujar de Blasio.”Elsokary contoh segala sesuatu yang kita inginkan dari sesama warga negara kita, yang komitmen kepada orang lain, komitmen untuk layanan,” puji Wali Kota New York pada polwan berjilbab itu.
(mas)