Malaysia Sebut Myanmar Lakukan Pembersihan Etnis Rohingya
A
A
A
KUALA LUMPUR - Malaysia menggambarkan kekerasan Myanmar terhadap kelompok minoritas Muslim Rohingya sebagai pembersihan etnis. Pernyataan ini dikeluarkan jelang aksi solidaritas yang direncanakan dilakukan di Kuala Lumpur dan diperkirakan akan dipimpin langsung oleh Perdana Menteri Najib Razak.
Kecaman keras Malaysia ini muncul setelah Myanmar mengatakan bahwa Negeri Jiran itu harus menghormati urusan dalam negeri negara yang berdaulat. Myanmar juga meminta Malaysia untuk mengikuti kebijakan non interfensi ASEAN terhadap urusan internal negara anggotanya.
"Fakta bahwa hanya satu etnis tertentu sedang didorong keluar adalah definisi pembersihan etnis. Praktek ini harus berhenti, dan harus segera dihentikan untuk membawa kembali keamanan dan stabilitas kawasan Asia Tenggara," kata Kementerian Luar Negeri Malaysia dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (3/12/2016).
Selain itu, Kementerian Luar Negeri Malaysia juga mengatakan masalah Rohingya menjadi ancaman terhadap keamanan negara itu. Kementerian Luar Negeri Malaysia menambahkan bahwa tingginya jumlah warga Rohingya di Malaysia dan negara-negara tetangga lainnya membuat masalah ini menjadi "masalah internasional".
Sebelumnya, Malaysia memanggil Duta Besar Myanmar pekan lalu atas tindakan represif terhadap Muslim Rohingya. Malaysia juga membatalkan pertandingan tim sepak bola di bawah U-22 dengan Myanmar sebagai aksi protes.
Kecaman keras Malaysia ini muncul setelah Myanmar mengatakan bahwa Negeri Jiran itu harus menghormati urusan dalam negeri negara yang berdaulat. Myanmar juga meminta Malaysia untuk mengikuti kebijakan non interfensi ASEAN terhadap urusan internal negara anggotanya.
"Fakta bahwa hanya satu etnis tertentu sedang didorong keluar adalah definisi pembersihan etnis. Praktek ini harus berhenti, dan harus segera dihentikan untuk membawa kembali keamanan dan stabilitas kawasan Asia Tenggara," kata Kementerian Luar Negeri Malaysia dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (3/12/2016).
Selain itu, Kementerian Luar Negeri Malaysia juga mengatakan masalah Rohingya menjadi ancaman terhadap keamanan negara itu. Kementerian Luar Negeri Malaysia menambahkan bahwa tingginya jumlah warga Rohingya di Malaysia dan negara-negara tetangga lainnya membuat masalah ini menjadi "masalah internasional".
Sebelumnya, Malaysia memanggil Duta Besar Myanmar pekan lalu atas tindakan represif terhadap Muslim Rohingya. Malaysia juga membatalkan pertandingan tim sepak bola di bawah U-22 dengan Myanmar sebagai aksi protes.
(ian)