Pendukung Trump Coba Gagalkan Penghitungan Ulang
A
A
A
WASHINGTON - Para pendukung presiden Amerika Serikat (AS) terpilih, Donald Trump, mulai bergerak untuk menghentikan permintaan penghitungan ulang yang diajukan Partai Hijau. Partai Hijau mengajukan penghitungan ulang di 3 negara bagian di mana Trump berhasil meraih kemenangan tipis atas rivalnya, Hillary Clinton.
Tiga negara bagian itu adalah Michigan, Pennsylvania dan Wisconsin, tiga negara "Rust Belt". Tiga negara melawan sejarah di mana mereka kerap mendukung Demokrat dan memberikan Trump kemenangan tipis dalam pemilihan 8 November.
Seorang Jaksa Agung Michigan Bill Schuette, seorang Republikan, pada hari Jumat mengajukan gugatan untuk menghentikan penghitungan ulang di negara bagian itu. "Penghitungan ulang adalah ancaman pembungkaman bagi masyarakat Michigan yang telah memberikan suaranya dalam pemilu presiden karena batas waktu federal untuk menyelesaikan penghitungan," kata Schuette seperti dikutip dari laman Reuters, Sabtu (3/12/2016).
Sementara di Wisconsin, di mana penghitungan ulang sudah berlangsung, seorang hakim federal menolak permintaan untuk menghentikan sementara penghitungan ulang oleh komite aksi politik Trump, Great America PAC. Meski begitu Hakim Distrik AS, James Peterson, menjadwalkan sidang pada 9 Desember untuk mempertimbang apakah akan menghentikan penghitungan ulang atau tidak.
Gugatan yang diajuk oleh PAC merujuk pada preseden hukum George W Bush dengan Al Gore yang diputus oleh Mahkamah Agung terkait sengketa pemilu tahun 2000 dan penghitungan ulang di Florida.
Sementara itu, pengacara kampanye Trum sendiri telah berusaha untuk memblokir penghitungan ulang di Pennsylvania dan Michigan.
Sebuah pengadilan Pennsylvania telah menjadwalkan sidang untuk Senin pagi di Harrisburg, ibukota negara bagian. Pengadilan mengatakan kepada pengacara kedua belah pihak harus siap untuk berbicara apakah ada cukup bukti tentang kesalahan perhingungan untuk bisa menyidangkan kasus tersebut.
Pengacara Hillary telah mengatakan mereka akan mengambil bagian dalam penghitungan ulang di Wisconsin dalam upaya untuk memastikan kampanyenya diwakili secara hukum. Mereka juga akan melakukan hal yang sama jika perlu di Michigan dan Pennsylvania. Trump mengalahkan Hillary dengan margin sekitar 22 ribu di Wisconsiun, dan di di Pennsylvania dia menang dengan margin sekitar 49.500 orang.
Tiga negara bagian itu adalah Michigan, Pennsylvania dan Wisconsin, tiga negara "Rust Belt". Tiga negara melawan sejarah di mana mereka kerap mendukung Demokrat dan memberikan Trump kemenangan tipis dalam pemilihan 8 November.
Seorang Jaksa Agung Michigan Bill Schuette, seorang Republikan, pada hari Jumat mengajukan gugatan untuk menghentikan penghitungan ulang di negara bagian itu. "Penghitungan ulang adalah ancaman pembungkaman bagi masyarakat Michigan yang telah memberikan suaranya dalam pemilu presiden karena batas waktu federal untuk menyelesaikan penghitungan," kata Schuette seperti dikutip dari laman Reuters, Sabtu (3/12/2016).
Sementara di Wisconsin, di mana penghitungan ulang sudah berlangsung, seorang hakim federal menolak permintaan untuk menghentikan sementara penghitungan ulang oleh komite aksi politik Trump, Great America PAC. Meski begitu Hakim Distrik AS, James Peterson, menjadwalkan sidang pada 9 Desember untuk mempertimbang apakah akan menghentikan penghitungan ulang atau tidak.
Gugatan yang diajuk oleh PAC merujuk pada preseden hukum George W Bush dengan Al Gore yang diputus oleh Mahkamah Agung terkait sengketa pemilu tahun 2000 dan penghitungan ulang di Florida.
Sementara itu, pengacara kampanye Trum sendiri telah berusaha untuk memblokir penghitungan ulang di Pennsylvania dan Michigan.
Sebuah pengadilan Pennsylvania telah menjadwalkan sidang untuk Senin pagi di Harrisburg, ibukota negara bagian. Pengadilan mengatakan kepada pengacara kedua belah pihak harus siap untuk berbicara apakah ada cukup bukti tentang kesalahan perhingungan untuk bisa menyidangkan kasus tersebut.
Pengacara Hillary telah mengatakan mereka akan mengambil bagian dalam penghitungan ulang di Wisconsin dalam upaya untuk memastikan kampanyenya diwakili secara hukum. Mereka juga akan melakukan hal yang sama jika perlu di Michigan dan Pennsylvania. Trump mengalahkan Hillary dengan margin sekitar 22 ribu di Wisconsiun, dan di di Pennsylvania dia menang dengan margin sekitar 49.500 orang.
(ian)