Presiden Republik Islam Gambia: Hanya Allah yang Bisa Singkirkan Saya
A
A
A
BANJUL - Republik Islam Gambia menggelar pemilu presiden pada hari Kamis. Presiden Yahya Jammeh yang ikut bertarung dalam pemilu mengatakan bahwa hanya Allah yang bisa menyingkirkannya dari kekuasaan.
Presiden Jammeh pernah sesumbar akan memerintah negara sungai kecil Afrika Barat untuk "satu miliar tahun". “(Jabatan) presiden saya dan kekuasaan berada di tangan Allah dan hanya Allah yang dapat mengambilnya dari saya,” katanya.
Jammeh, yang merebut kekuasaan dalam kudeta 1994, telah menjadi berita utama dengan mengaku mempunya obat herbal untuk penyakit AIDS. Sosoknya telah jadi sorotan media internasional setelah mendeklarasikan Gambia menjadi Republik Islam Gambia dan mengancam untuk menggorok leher orang yang mencoba menjadi homoseksual.
Penantang Jammeh dalam pemilu kali ini ada dua, salah satunya adalah pengusaha Adama Barrow. Pengusaha yang berjanji akan menghidupkan kembali perekonomian Gambia ini menuduh rivalnya sering memenjarakan dan menyiksa tokoh oposisi.
Namun, para pendukung Jammeh menyangkal tuduhan itu. Mereka membela Jammeh yang sering mencemooh campur tangan Barat dalam urusan internal Afrika.
Para pemilih telah antre di tempat-tempat pemungutan suara di Gambia. Mereka diberi kertas suara berisi tiga foto kandidat presiden.
Seorang wartawan Reuters di Gambia yang dilansir Jumat (2/12/2016), mengatakan saluran internet dan sinyal telepon internasional telah mati. Aktivis Jeggan Grey Johnson menyebut pemadaman internet dan telepon merupakan “sebuah upaya yang disengaja incumbent untuk mengontrol siapa pun untuk berbagi informasi".
Menteri komunikasi Gambia tidak bisa dihubungi untuk memberikan komentar. Pengamat Uni Eropa telah juga dilarang memantau pemilu presiden di Gambia.
Presiden Jammeh pernah sesumbar akan memerintah negara sungai kecil Afrika Barat untuk "satu miliar tahun". “(Jabatan) presiden saya dan kekuasaan berada di tangan Allah dan hanya Allah yang dapat mengambilnya dari saya,” katanya.
Jammeh, yang merebut kekuasaan dalam kudeta 1994, telah menjadi berita utama dengan mengaku mempunya obat herbal untuk penyakit AIDS. Sosoknya telah jadi sorotan media internasional setelah mendeklarasikan Gambia menjadi Republik Islam Gambia dan mengancam untuk menggorok leher orang yang mencoba menjadi homoseksual.
Penantang Jammeh dalam pemilu kali ini ada dua, salah satunya adalah pengusaha Adama Barrow. Pengusaha yang berjanji akan menghidupkan kembali perekonomian Gambia ini menuduh rivalnya sering memenjarakan dan menyiksa tokoh oposisi.
Namun, para pendukung Jammeh menyangkal tuduhan itu. Mereka membela Jammeh yang sering mencemooh campur tangan Barat dalam urusan internal Afrika.
Para pemilih telah antre di tempat-tempat pemungutan suara di Gambia. Mereka diberi kertas suara berisi tiga foto kandidat presiden.
Seorang wartawan Reuters di Gambia yang dilansir Jumat (2/12/2016), mengatakan saluran internet dan sinyal telepon internasional telah mati. Aktivis Jeggan Grey Johnson menyebut pemadaman internet dan telepon merupakan “sebuah upaya yang disengaja incumbent untuk mengontrol siapa pun untuk berbagi informasi".
Menteri komunikasi Gambia tidak bisa dihubungi untuk memberikan komentar. Pengamat Uni Eropa telah juga dilarang memantau pemilu presiden di Gambia.
(mas)