Sebut Fidel Castro Teman Dekat, Rezim Kim Jong-un Berkabung 3 Hari
A
A
A
PYONGYANG - Rezim Korea Utara (Korut) yang dipimpin Kim Jong-un mengumumkan tiga hari berkabung atas meninggalnya mantan presiden Kuba Fidel Castro. Kim Jong-un menulis surat belasungkawa untuk Presiden Kuba Raul Castro, di mana sosok Fidel Castro disebut Kim Jong-un sebagai teman dekat rakyat Pyongyang.
Pengumuman bahwa Korut berkabung tiga hari atas meninggalnya Fidel Castro muncul di surat kabar pemerintah Korut, Rodong Sinmun. Waktu tiga hari berkabung sudah dimulai sejak Senin (28/11/2016).
Menurut media Korut itu, pemerintah Pyongyang juga telah memutuskan untuk “mengibarkan bendera setengah tiang di organisasi-organisasi besar dan tempat-tempat yang ditunjuk".
Fidel Castro yang mengantarkan revolusi komunis di Kuba dan mulai berkuasa pada tahun 1959 meninggal dunia pada Jumat, 25 November sekitar pukul 19.00 waktu Havana. Kuba sendiri telah menyatakan sembilan hari berkabung untuk memperingati mantan pemimpin revolusi yang meninggal di usia 90 tahun itu.
"Dia (Fidel Castro) adalah teman dekat dan kawan dari orang-orang Korea yang membuat semua upaya untuk memperkuat hubungan persahabatan dan kerja sama antara kedua belah pihak, pemerintah dan rakyat kedua negara, dan memperpanjang dukungan kuat dan dorongan untuk upaya kami guna reunifikasi nasional dan hanya dengan prinsip revolusioner invariabel dan kewajiban selama lebih dari setengah abad,” tulis Kim Jong-un dalam surat belasungkawa yang ditujukan kepada Presiden Raul Castro.
”Meskipun dia meninggal, prestasi berharga yang dilakukan akan tetap selamanya di hati rakyat kedua negara dan hati umat manusia yang progresif,” lanjut surat Kim Jong-un.
Korea Utara dan Kuba mempertahankan hubungan dekat selama era Perang Dingin. Havana tetap salah satu sekutu internasional terkuat Pyongyang selama lebih dari setengah abad ini, meskipun kerjasama ekonomi dengan Korea Selatan—rival Korut—juga meningkat.
Pengumuman bahwa Korut berkabung tiga hari atas meninggalnya Fidel Castro muncul di surat kabar pemerintah Korut, Rodong Sinmun. Waktu tiga hari berkabung sudah dimulai sejak Senin (28/11/2016).
Menurut media Korut itu, pemerintah Pyongyang juga telah memutuskan untuk “mengibarkan bendera setengah tiang di organisasi-organisasi besar dan tempat-tempat yang ditunjuk".
Fidel Castro yang mengantarkan revolusi komunis di Kuba dan mulai berkuasa pada tahun 1959 meninggal dunia pada Jumat, 25 November sekitar pukul 19.00 waktu Havana. Kuba sendiri telah menyatakan sembilan hari berkabung untuk memperingati mantan pemimpin revolusi yang meninggal di usia 90 tahun itu.
"Dia (Fidel Castro) adalah teman dekat dan kawan dari orang-orang Korea yang membuat semua upaya untuk memperkuat hubungan persahabatan dan kerja sama antara kedua belah pihak, pemerintah dan rakyat kedua negara, dan memperpanjang dukungan kuat dan dorongan untuk upaya kami guna reunifikasi nasional dan hanya dengan prinsip revolusioner invariabel dan kewajiban selama lebih dari setengah abad,” tulis Kim Jong-un dalam surat belasungkawa yang ditujukan kepada Presiden Raul Castro.
”Meskipun dia meninggal, prestasi berharga yang dilakukan akan tetap selamanya di hati rakyat kedua negara dan hati umat manusia yang progresif,” lanjut surat Kim Jong-un.
Korea Utara dan Kuba mempertahankan hubungan dekat selama era Perang Dingin. Havana tetap salah satu sekutu internasional terkuat Pyongyang selama lebih dari setengah abad ini, meskipun kerjasama ekonomi dengan Korea Selatan—rival Korut—juga meningkat.
(mas)