Wisconsin Diminta Lakukan Penghitungan Ulang Hasil Pilpres AS
A
A
A
WASHINGTON - Komisi pemilihan di Wisconsin telah menerima permintaan untuk melakukan penghitungan ulang suara negara bagian yang dimenangkan oleh Donald Trump. Permintaan itu diajukan oleh calon presiden dari Partai Hijau, Jill Stein.
"Komisi telah menerima petisi penghitungan ulang dari Stein dan Del La Fuente," pernyataan Komisi Pemilu Wisconsin dalam akun Twitter-nya seperti dikutip dari BBC, Sabtu (26/11/2016).
Sementara Stein men-tweet bahwa penghitungan ulang akan dimulai minggu depan. Jumat adalah batas waktu untuk permintaan. Stein sebelum juga berjanji untuk mengajukan penghitungan ulang di Michigan dan Pennsylvania.
Sedangkan pengacara hak suara yang mendesak para kandidat presiden untuk meminta penghitungan ulang, John Bonifaz dan J Alex Halderman, mengatakan hasil penghitungan harus dianalisi dengan cermat. Halderman mengatakan fakta bahwa hasil penghitungan di 3 negara berbeda dari apa yang diperkirakan dalam jajak pendapat membuka kemungkinan adalah hasil hacking.
Kekhawatiran atas kemungkinan gangguan yang dilakukan oleh Rusia telah didengungkan jauh-jauh hari. "Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah serangan cyber berubah hasilnya adalah meneliti bukti fisik yang tersedia," tulis Halderman.
Para pejabat AS mengatakan tidak ada bukti gangguan pemilu gangguan di tiga negara tersebut. Hasil pemilu menunjukkan jika kandidat Partai Republik, Donald Trump, meraih kemenangan sangat tipis atas saingannya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton.
Kemenangan Hillary Clinton di Wisconsin sendiri tidak akan membatalkan kemenangan Trump, yang menyediakan 10 votes di electoral college penting yang memberinya kemenangan dalam 8 pemilu November.
Terkait hal ini, pihak dari presiden AS terpilih Donald Trump belum memberikan komentar.
"Komisi telah menerima petisi penghitungan ulang dari Stein dan Del La Fuente," pernyataan Komisi Pemilu Wisconsin dalam akun Twitter-nya seperti dikutip dari BBC, Sabtu (26/11/2016).
Sementara Stein men-tweet bahwa penghitungan ulang akan dimulai minggu depan. Jumat adalah batas waktu untuk permintaan. Stein sebelum juga berjanji untuk mengajukan penghitungan ulang di Michigan dan Pennsylvania.
Sedangkan pengacara hak suara yang mendesak para kandidat presiden untuk meminta penghitungan ulang, John Bonifaz dan J Alex Halderman, mengatakan hasil penghitungan harus dianalisi dengan cermat. Halderman mengatakan fakta bahwa hasil penghitungan di 3 negara berbeda dari apa yang diperkirakan dalam jajak pendapat membuka kemungkinan adalah hasil hacking.
Kekhawatiran atas kemungkinan gangguan yang dilakukan oleh Rusia telah didengungkan jauh-jauh hari. "Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah serangan cyber berubah hasilnya adalah meneliti bukti fisik yang tersedia," tulis Halderman.
Para pejabat AS mengatakan tidak ada bukti gangguan pemilu gangguan di tiga negara tersebut. Hasil pemilu menunjukkan jika kandidat Partai Republik, Donald Trump, meraih kemenangan sangat tipis atas saingannya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton.
Kemenangan Hillary Clinton di Wisconsin sendiri tidak akan membatalkan kemenangan Trump, yang menyediakan 10 votes di electoral college penting yang memberinya kemenangan dalam 8 pemilu November.
Terkait hal ini, pihak dari presiden AS terpilih Donald Trump belum memberikan komentar.
(ian)