Wariskan Rp2,8 Triliun, Bos Bir Bikin 80 Orang Desa Jadi Jutawan
A
A
A
LEON - Bos perusahaan bir Corona, Antonino Fernandez, membuat 80 warga desa tempat kelahirannya di Leon, Spanyol jadi jutawan setelah dia mewariskan hartanya senilai 169 poundsterling atau sekitar Rp2,8 triliun kepada mereka. Kekayaan itu diwariskan ketika dia meninggal di usia 99 tahun pada Agustus lalu.
Semasa hidup, bos bir Corona ini mengaku lahir dari desa sederha di wilayah barat laut Provinsi Leon, Spanyol.
Fernandez adalah satu dari 13 anak yang tinggal di desa kecil bernama Cerezales del Condado. Dia terpaksa berhenti sekolah pada usia 14 tahun karena orang tuanya tidak mampu membiayainya. Dia akhirnya berimigrasi ke Meksiko pada tahun 1949, tapi tidak pernah lupa dengan asal usulnya.
Fernandez berusia 32 tahun ketika dia meninggalkan desa itu dan kemudian menjadi CEO Grupo Modelo, perusahaan yang menciptakan bir Corona. Dia memelopori bir impor kedua yang paling populer di AS serta bir yang paling populer di Meksiko.
Berkat warisan Fernandez, setiap warga desa mendapatkan jatah warisan lebih dari 2 juta poundsterling. Maximino Sanchez, yang memiliki bar di desa kecil itu mengungkapkan kekagumannya terhadap sosok Fernandez, dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Diario de León.
“Kami tidak pernah punya pesete (uang), sebelumnya saya tidak tahu apa yang akan kita akan lakukan tanpa Antonino,” katanya, yang dikutip Jumat (25/11/2016).
Setelah pindah ke Meksiko, Fernandez menikah dengan Cinia Gonzalez Diez dan mulai bekerja untuk perusahaan pamannya, di Grupo Modelo. Pada 1971, Fernandez menjadi CEO dari perusahaan itu dan mengubah bir Corona menjadi fenomena ekspor. Bir bermerek Corona Extra memiliki penjualan tahunan sebesar 556 juta, itu pun hanya di Amerika Serikat saja.
Atas kehendak Fernandez, desa tempat kelahirannya dijadikan pusat budaya baru dan didirikan sebuah yayasan non-profit lokal dengan 300 karyawan. Sikap murah hati dan tak pernah lupa dengan desa kelahirannya membuat Fernandez dikagumi banyak orang, termasuk mantan Raja Spanyol, Juan Carlos.
Semasa hidup, bos bir Corona ini mengaku lahir dari desa sederha di wilayah barat laut Provinsi Leon, Spanyol.
Fernandez adalah satu dari 13 anak yang tinggal di desa kecil bernama Cerezales del Condado. Dia terpaksa berhenti sekolah pada usia 14 tahun karena orang tuanya tidak mampu membiayainya. Dia akhirnya berimigrasi ke Meksiko pada tahun 1949, tapi tidak pernah lupa dengan asal usulnya.
Fernandez berusia 32 tahun ketika dia meninggalkan desa itu dan kemudian menjadi CEO Grupo Modelo, perusahaan yang menciptakan bir Corona. Dia memelopori bir impor kedua yang paling populer di AS serta bir yang paling populer di Meksiko.
Berkat warisan Fernandez, setiap warga desa mendapatkan jatah warisan lebih dari 2 juta poundsterling. Maximino Sanchez, yang memiliki bar di desa kecil itu mengungkapkan kekagumannya terhadap sosok Fernandez, dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Diario de León.
“Kami tidak pernah punya pesete (uang), sebelumnya saya tidak tahu apa yang akan kita akan lakukan tanpa Antonino,” katanya, yang dikutip Jumat (25/11/2016).
Setelah pindah ke Meksiko, Fernandez menikah dengan Cinia Gonzalez Diez dan mulai bekerja untuk perusahaan pamannya, di Grupo Modelo. Pada 1971, Fernandez menjadi CEO dari perusahaan itu dan mengubah bir Corona menjadi fenomena ekspor. Bir bermerek Corona Extra memiliki penjualan tahunan sebesar 556 juta, itu pun hanya di Amerika Serikat saja.
Atas kehendak Fernandez, desa tempat kelahirannya dijadikan pusat budaya baru dan didirikan sebuah yayasan non-profit lokal dengan 300 karyawan. Sikap murah hati dan tak pernah lupa dengan desa kelahirannya membuat Fernandez dikagumi banyak orang, termasuk mantan Raja Spanyol, Juan Carlos.
(mas)