ISIS Gunakan Drone untuk Serang Pasukan Irak
A
A
A
MOSUL - Negara Islam (ISIS) menggunakan drone untuk menyerang pasukan Irak yang bergerak maju di kota Mosul, Irak utara. Mosul merupakan basis utama kelompok militan itu di Irak.
"Drone ini ditemukan di salah satu rumah yang berhasil diduduki kembali oleh tentara," kata petinggi pasukan kontra terorisme Irak, Letnan Jenderal Abdul Wahab al-Saidi, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (25/11/2016).
"ISIS menggunakan drone untuk mengamati dan kadang-kadang menempelkan bahan peledak serta menggunakannya untuk menargetkan komandan atau markas pasukan Irak," terangnya tanpa mengungkapkan apakah serangan pesawat nir awak itu berhasil atau gagal.
Petugas lain mengatakan drone tersebut memiliki kemampuan terbang hingga 1,5 mil.
Militer Irak memperkirakan ada 5.000 sampai 6.000 gerilyawan di Mosul untuk menghadapi pasukan koalisi yang pemerintah Irak yang berkekuatan 100 ribu personil. Pasukan tersebut terdiri dari pasukan Irak, Peshmerga Kurdi dan milisi Syiah.
Pasukan Irak telah menghadapi perlawanan sengit dari kelompok militan tersebut. Mereka bergerak sekitar kota melalui terowongan, mengemudi bom mobil bunuh diri dan menyerang dengan penembak jitu dan mortir.
"Drone ini ditemukan di salah satu rumah yang berhasil diduduki kembali oleh tentara," kata petinggi pasukan kontra terorisme Irak, Letnan Jenderal Abdul Wahab al-Saidi, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (25/11/2016).
"ISIS menggunakan drone untuk mengamati dan kadang-kadang menempelkan bahan peledak serta menggunakannya untuk menargetkan komandan atau markas pasukan Irak," terangnya tanpa mengungkapkan apakah serangan pesawat nir awak itu berhasil atau gagal.
Petugas lain mengatakan drone tersebut memiliki kemampuan terbang hingga 1,5 mil.
Militer Irak memperkirakan ada 5.000 sampai 6.000 gerilyawan di Mosul untuk menghadapi pasukan koalisi yang pemerintah Irak yang berkekuatan 100 ribu personil. Pasukan tersebut terdiri dari pasukan Irak, Peshmerga Kurdi dan milisi Syiah.
Pasukan Irak telah menghadapi perlawanan sengit dari kelompok militan tersebut. Mereka bergerak sekitar kota melalui terowongan, mengemudi bom mobil bunuh diri dan menyerang dengan penembak jitu dan mortir.
(ian)