Rahasia Donald Trump Menang Pilpres AS dengan Mudah
A
A
A
WASHINGTON - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald John Trump untuk pertama kalinya melakukan wawancara dengan televisi usai memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) AS. Trump mengungkap rahasia bagaimana dia mengalahkan rival terkuatnya Hillary Clinton yang dia anggap sangat mudah.
Donald Trump yang berbiacara dengan stasiun televisi CBS, mula-mula mengatakan bahwa kemenangannya sebagian ditentukan orang-orang yang kecewa dan marah dengan kebijakan luar negeri AS. Trump merasa memberi solusi bahwa sudah saatnya AS fokus pada beberapa masalah di dalam negeri.
”Ini adalah saat pada waktu di mana para politisi untuk jangka waktu yang panjang telah membiarkan orang down. Mereka (para politisi AS) telah membiarkan mereka (warga AS) down di depan pekerjaan. Mereka (para politisi AS) bahkan membiarkan mereka (warga AS) down dari aspek perang. Anda tahu, kita sudah berperang selama 15 tahun,” kata Trump.
”Kami telah menghabiskan USD 6 triliun untuk (krisis) Timur Tengah, USD6 triliun bisa membangun kembali negara kita dua kali. Dan Anda melihat jalan, jembatan, terowongan dan bandara kita. (Mereka) seperti usang,” ujar Trump.
Menurut Trump, pemimpin baru AS sudah semestinya lebih banyak perhatian untuk hal-hal di dalam negeri dan bagaimana negara AS dilindungi.
”Untuk daerah tertentu, saya akan (membangun pagar), tapi (untuk) daerah-daerah tertentu, dinding lebih tepat. Saya sangat pandai dalam hal ini. Ini disebut konstruksi,” kata Trump, mengacu pada rencana yang menjadi salah satu pilar dari kampanyenya, yakni membangun dinding di perbatasan Meksiko untuk mencegah imigran ilegal memasuki AS.
”Apa yang kita akan lakukan adalah mendapatkan orang-orang kriminal dan memiliki catatan kriminal, anggota geng, pengedar narkoba, kami memiliki banyak orang-orang ini, mungkin 2 juta, (atau) itu bisa lebih dari 3 juta, kita membuat mereka keluar dari negara kita atau kita akan memenjarakan (mereka),” ujarnya.
Trump menyadari media-media AS selama kampanye Pilpres menyoroti soal kemampuannya untuk menjadi seorang pemimpin yang kuat bagi negaranya serta pemimpin yang mampu melindungi AS.
”Saya orang yang tidak mabuk. Saya pikir pers mencoba untuk membuat Anda menjadi sesuatu yang sedikit berbeda. Dalam kasus saya, orang-orang menjadi sedikit liar. Saya tidak tidak. Saya sebenarnya tidak. Saya orang yang sangat tidak mabuk,” lanjut presiden terpilih AS dari Partai Republik ini.
”Saya akan melakukan sendiri dengan cara yang sangat baik, tetapi (itu) tergantung pada apa situasinya, kadang-kadang Anda harus kasar. Ketika saya melihat dunia dan bagaimana berbagai tempat mengambil keuntungan dari negara kita, dan saya katakan itu sangat bangga, ‘Ini akan menjadi Amerika pertama’. Ini tidak akan menjadi apa yang kita lakukan (saat ini). Kami sedang kehilangan negara ini. Kami kehilangan negara ini. Itu sebabnya saya memenangkan Pemilu. Dan menang (dengan) mudah.”
Donald Trump yang berbiacara dengan stasiun televisi CBS, mula-mula mengatakan bahwa kemenangannya sebagian ditentukan orang-orang yang kecewa dan marah dengan kebijakan luar negeri AS. Trump merasa memberi solusi bahwa sudah saatnya AS fokus pada beberapa masalah di dalam negeri.
”Ini adalah saat pada waktu di mana para politisi untuk jangka waktu yang panjang telah membiarkan orang down. Mereka (para politisi AS) telah membiarkan mereka (warga AS) down di depan pekerjaan. Mereka (para politisi AS) bahkan membiarkan mereka (warga AS) down dari aspek perang. Anda tahu, kita sudah berperang selama 15 tahun,” kata Trump.
”Kami telah menghabiskan USD 6 triliun untuk (krisis) Timur Tengah, USD6 triliun bisa membangun kembali negara kita dua kali. Dan Anda melihat jalan, jembatan, terowongan dan bandara kita. (Mereka) seperti usang,” ujar Trump.
Menurut Trump, pemimpin baru AS sudah semestinya lebih banyak perhatian untuk hal-hal di dalam negeri dan bagaimana negara AS dilindungi.
”Untuk daerah tertentu, saya akan (membangun pagar), tapi (untuk) daerah-daerah tertentu, dinding lebih tepat. Saya sangat pandai dalam hal ini. Ini disebut konstruksi,” kata Trump, mengacu pada rencana yang menjadi salah satu pilar dari kampanyenya, yakni membangun dinding di perbatasan Meksiko untuk mencegah imigran ilegal memasuki AS.
”Apa yang kita akan lakukan adalah mendapatkan orang-orang kriminal dan memiliki catatan kriminal, anggota geng, pengedar narkoba, kami memiliki banyak orang-orang ini, mungkin 2 juta, (atau) itu bisa lebih dari 3 juta, kita membuat mereka keluar dari negara kita atau kita akan memenjarakan (mereka),” ujarnya.
Trump menyadari media-media AS selama kampanye Pilpres menyoroti soal kemampuannya untuk menjadi seorang pemimpin yang kuat bagi negaranya serta pemimpin yang mampu melindungi AS.
”Saya orang yang tidak mabuk. Saya pikir pers mencoba untuk membuat Anda menjadi sesuatu yang sedikit berbeda. Dalam kasus saya, orang-orang menjadi sedikit liar. Saya tidak tidak. Saya sebenarnya tidak. Saya orang yang sangat tidak mabuk,” lanjut presiden terpilih AS dari Partai Republik ini.
”Saya akan melakukan sendiri dengan cara yang sangat baik, tetapi (itu) tergantung pada apa situasinya, kadang-kadang Anda harus kasar. Ketika saya melihat dunia dan bagaimana berbagai tempat mengambil keuntungan dari negara kita, dan saya katakan itu sangat bangga, ‘Ini akan menjadi Amerika pertama’. Ini tidak akan menjadi apa yang kita lakukan (saat ini). Kami sedang kehilangan negara ini. Kami kehilangan negara ini. Itu sebabnya saya memenangkan Pemilu. Dan menang (dengan) mudah.”
(mas)