Ratusan Peserta Demo Anti-Trump Diamankan Kepolisian Los Angeles
Ratusan Peserta Demo Anti-Trump Diamankan Kepolisian Los Angeles
A
A
A
LOS ANGELES - Kepolisian Los Angeles, Amerika Serikat (AS) atau yang biasa disebut LAPD dilaporkan telah mengamankan ratusan orang peseeta demonstrasi anti-Donald Trump. Demosntrasi anti-Trump sudah berlangsung selama empat hari, atau sejak pengumuman hasil pemenang pemilu.
Menurut laporan media setempat, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (13/11), setidaknya 150 orang demonstran ditangkap oleh LAPD. Para demosntran ini ditangkap setelah menolak imbauan LAPD untuk membubarkan diri.
Demosntrasi anti-Trump sendiri bukan hanya terjadi Los Angeles, yang merupakan salah satu kota terbesar di Caifornia. Tapi, demonstrasi ini terjadi hampir di seluruh kota besar di Negeri Paman Sam itu.
Bahkan, aksi penolakan terhadap kemenangan Trump bukan hanya terjadi di dunia nyata, tetapi juga di dunia maya. Sebuah petisi online muncul untuk menolak kemenangan Trump, dan mendukung Hillary Clinton untuk menjadi Presiden AS.
Petisi yang diprakarsai oleh seseorang bernama Elijah Berg itu berisi seruan kepada seluruh electoral college untuk mengabaikan hasil pemilu kemarin, dan memilih Hillary dalam electoral vote pada Desember mendatang. Petisi itu diketahui sudah ditandatangi oleh hampir tiga juta orang.
Menurut laporan media setempat, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (13/11), setidaknya 150 orang demonstran ditangkap oleh LAPD. Para demosntran ini ditangkap setelah menolak imbauan LAPD untuk membubarkan diri.
Demosntrasi anti-Trump sendiri bukan hanya terjadi Los Angeles, yang merupakan salah satu kota terbesar di Caifornia. Tapi, demonstrasi ini terjadi hampir di seluruh kota besar di Negeri Paman Sam itu.
Bahkan, aksi penolakan terhadap kemenangan Trump bukan hanya terjadi di dunia nyata, tetapi juga di dunia maya. Sebuah petisi online muncul untuk menolak kemenangan Trump, dan mendukung Hillary Clinton untuk menjadi Presiden AS.
Petisi yang diprakarsai oleh seseorang bernama Elijah Berg itu berisi seruan kepada seluruh electoral college untuk mengabaikan hasil pemilu kemarin, dan memilih Hillary dalam electoral vote pada Desember mendatang. Petisi itu diketahui sudah ditandatangi oleh hampir tiga juta orang.
(esn)
Explore More