Hillary Didukung 57 Media Hampir Pasti Dikalahkan Trump
A
A
A
NEW YORK - Donald Trump, kandidat presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik hampir pasti mengalahkan rivalnya, Hillary Clinton dari Partai Demokrat dalam pemilihan presiden (Pilpres) hari ini (9/11/2016) WIB.
Kemenangan sementara Trump ini jadi fenomena, karena dia hanya didukung dua media sedangkan Hillary didukung 57 media. Meski demikian Trump belum dibisa dikatakan menang, karena hingga pukul 13.44 WIB, perolehan suara electoral votes-nya 254. Sedangkan Hillary meraih 218. Untuk benar-benar menang, Trump harus meraih suara electoral votes 270.
Fenomena lainnya adalah Hillary yang selalu diunggulkan dalam berbagai jajak pendapat. Sejak awal kampanye hingga jelang pemungutan suara Pilpres AS, hampir semua jajak pendapat yang dilakukan media-media AS selalu mengunggulkan Hillary ketimbang Trump.
Dukungan 57 dari 100 media berpengaruh di AS yang mendukung Hillary itu pernah diungkap oleh sebuah survei yang dilakukan oleh University of California, Santa Barbara. Dari 57 media itu, Washington Post dan New York Times, terang-terangan mendukung Hillary.
Jumlah dukung media ini bahkan mengalahkan dukungan media terhadap Barack Obama saat Pilpres AS empat tahun lalu. Obama saat itu didukung 41 surat kabar.
Dua media pendukung Trump, dalam survei itu diketahui merupakan media yang berbasis di Nevada dan Florida.
Dalam berbagai jajak pendapat atau survei, Hillary juga diunggulkan. Polling yang dilakukan Reuters/Ipsos dari 21-27 Oktober misalnya, menunjukkan 42 persen responden akan memilih Hillary pada Pilpres hari ini. Sedangkan 36 persen akan memilih Trump.
Dalam jajak pendapat, Hillary juga disebut akan memenangkan dukungan dari pemilih perempuan ketimbang Trump, setidaknya Hillary unggul 10 poin. Namun, dukungan banyak media dan hasil jajak pendapat yang dilansir beberapa kali itu tidak terbukti membantu kemenangan Hillary, karena faktanya mayoritas rakyat AS lebih memilih Trump sebagai presiden pengganti Obama.
Kemenangan sementara Trump ini jadi fenomena, karena dia hanya didukung dua media sedangkan Hillary didukung 57 media. Meski demikian Trump belum dibisa dikatakan menang, karena hingga pukul 13.44 WIB, perolehan suara electoral votes-nya 254. Sedangkan Hillary meraih 218. Untuk benar-benar menang, Trump harus meraih suara electoral votes 270.
Fenomena lainnya adalah Hillary yang selalu diunggulkan dalam berbagai jajak pendapat. Sejak awal kampanye hingga jelang pemungutan suara Pilpres AS, hampir semua jajak pendapat yang dilakukan media-media AS selalu mengunggulkan Hillary ketimbang Trump.
Dukungan 57 dari 100 media berpengaruh di AS yang mendukung Hillary itu pernah diungkap oleh sebuah survei yang dilakukan oleh University of California, Santa Barbara. Dari 57 media itu, Washington Post dan New York Times, terang-terangan mendukung Hillary.
Jumlah dukung media ini bahkan mengalahkan dukungan media terhadap Barack Obama saat Pilpres AS empat tahun lalu. Obama saat itu didukung 41 surat kabar.
Dua media pendukung Trump, dalam survei itu diketahui merupakan media yang berbasis di Nevada dan Florida.
Dalam berbagai jajak pendapat atau survei, Hillary juga diunggulkan. Polling yang dilakukan Reuters/Ipsos dari 21-27 Oktober misalnya, menunjukkan 42 persen responden akan memilih Hillary pada Pilpres hari ini. Sedangkan 36 persen akan memilih Trump.
Dalam jajak pendapat, Hillary juga disebut akan memenangkan dukungan dari pemilih perempuan ketimbang Trump, setidaknya Hillary unggul 10 poin. Namun, dukungan banyak media dan hasil jajak pendapat yang dilansir beberapa kali itu tidak terbukti membantu kemenangan Hillary, karena faktanya mayoritas rakyat AS lebih memilih Trump sebagai presiden pengganti Obama.
(mas)