Terungkap, Netanyahu Takut AS Bakal Curangi Pemilu untuk Mendongkelnya
Kamis, 03 November 2016 - 14:12 WIB

Terungkap, Netanyahu Takut AS Bakal Curangi Pemilu untuk Mendongkelnya
A
A
A
YERUSALEM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, disebut mengatakan kepada wartawan bahwa ada konspirasi yang dipimpin Amerika Serikat (AS) untuk melengserkannya dari kursi kekuasaan. AS, kata Netanyahu, menggunakan super software untuk mendongkelnya pada pemilu lalu.
Seperti diberitakan media massa Haaretz, Netanyahu mengatakan hal itu kepada seorang wartawan senior Israel pada hari pemilu 17 Maret 2015 lewat sambungan telepon. "Saya ingin memberitahu Anda bahwa apa yang terjadi hari ini adalam pencurian pemilu. Tidak ada yang seperti ini, belum pernah terjadi dalam demokrasi di mana saja. Karena Anda pers, Anda bisa melaporkan skandal ini di sini. Aku akan kalah dalam pemilu," kata Netanyahu kala itu seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (3/11/2016).
Seseorang yang diduga wartawan itu pun mencoba menenangkan Netanyahu dengan mengatakan ia akan tetap menjabat sebagai perdana menteri. "Saya tidak akan menjadi Perdana Menteri. Gerakan V15 (kelompok oposisi), didukung oleh pemerintah Amerika, membawa software program ke sini. Anda tahu apa yang saya bicarakan. Saya tidak ingin menjelaskan melalui telepon, OK? Super software untuk menempatkan pemilih. Saya ingin Anda tahu bahwa ini adalah yang terjadi," kata Netanyahu.
Sebelum menutup telepon, Netanyahu mengecam wartawan dan media seluruh Israel yang melawannya. "Anda tidak akan menyetuhnya. Anda tidak bisa menerbitkan cerita itu. Itu sebabnya aku akan kalah dalam pemilu," tukas Netanyahu.
Haarets menulis jika sang wartawan bisa merasakan sikap 'paranoia' dari pemimpin Israel saat ia menceritakan tentang konspirasi Washington terhadapnya. Ketakutan Netanyahu pun tidak terbukti. Partai Likud Netanyahu memenangkan pemilu, mengambil 30 kursi di Knesset, dan kemudian membentuk pemerintahan koalisi.
Netanyahu memiliki hubungan yang buruk dengan pemerintahan Obama. Seperti diketahui, Israel sangat menentang dorongan AS untuk terbentuknya negara Palestina dan pencabutan sanksi terhadap rival geopolitiknya, Iran, setelah penandatanganan kesepakatan nuklir.
Seperti diberitakan media massa Haaretz, Netanyahu mengatakan hal itu kepada seorang wartawan senior Israel pada hari pemilu 17 Maret 2015 lewat sambungan telepon. "Saya ingin memberitahu Anda bahwa apa yang terjadi hari ini adalam pencurian pemilu. Tidak ada yang seperti ini, belum pernah terjadi dalam demokrasi di mana saja. Karena Anda pers, Anda bisa melaporkan skandal ini di sini. Aku akan kalah dalam pemilu," kata Netanyahu kala itu seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (3/11/2016).
Seseorang yang diduga wartawan itu pun mencoba menenangkan Netanyahu dengan mengatakan ia akan tetap menjabat sebagai perdana menteri. "Saya tidak akan menjadi Perdana Menteri. Gerakan V15 (kelompok oposisi), didukung oleh pemerintah Amerika, membawa software program ke sini. Anda tahu apa yang saya bicarakan. Saya tidak ingin menjelaskan melalui telepon, OK? Super software untuk menempatkan pemilih. Saya ingin Anda tahu bahwa ini adalah yang terjadi," kata Netanyahu.
Sebelum menutup telepon, Netanyahu mengecam wartawan dan media seluruh Israel yang melawannya. "Anda tidak akan menyetuhnya. Anda tidak bisa menerbitkan cerita itu. Itu sebabnya aku akan kalah dalam pemilu," tukas Netanyahu.
Haarets menulis jika sang wartawan bisa merasakan sikap 'paranoia' dari pemimpin Israel saat ia menceritakan tentang konspirasi Washington terhadapnya. Ketakutan Netanyahu pun tidak terbukti. Partai Likud Netanyahu memenangkan pemilu, mengambil 30 kursi di Knesset, dan kemudian membentuk pemerintahan koalisi.
Netanyahu memiliki hubungan yang buruk dengan pemerintahan Obama. Seperti diketahui, Israel sangat menentang dorongan AS untuk terbentuknya negara Palestina dan pencabutan sanksi terhadap rival geopolitiknya, Iran, setelah penandatanganan kesepakatan nuklir.
(ian)