Rayakan Kebebasan dari ISIS, Para Pria Irak Cukur Jenggot dan Merokok
A
A
A
MOSUL - Para pria di Desa Gogjali, beberapa ratus meter dari Mosul, Irak utara, rama-ramai mencukur jenggot dan merokok secara terbuka. Hal itu dilakukan untuk merayakan kebebasan mereka dari kelompok ISIS.
Para warga sipil itu berlindung di sebuah masjid lokal ketika pasukan Irak melalukan operasi militer untuk memerangi ISIS di sekitar Mosul. Ketika mendengar wilayah mereka sudah dibebaskan dari ISIS, para pria itu merayakannya dengan mencukur jenggot di masjid.
Sedangkan para perempuan tetap memilih mengenakan niqab dan menjaga anak-anak mereka di dalam masjid.
Di tempat lain, para pria Irak merayakan kebebasan dari ISIS dengan mengisap rokok di tempat terbuka. Mereka selama dua tahun terakhir telah dilarang merokok ketika ISIS berkuasa.
Anak-anak di wilayah itu juga ikut merayakan kebebasan dari ISIS dengan berjabat tangan, mencium tentara Irak sebagai ungkapan terima kasih dan ramai-ramai melambaikan bendera putih.
Operasi pembebasan itu dilakukan pasukan khusus Irak yang mendatangi setiap rumah warga di Gogjali. Setidaknya, enam militan ISIS yang mengenakan rompi bom tewas dalam sebuah terowongan, sementara dua lainnya ditembak mati saat pasukan khusus Irak beroperasi.
Jenderal Abdul-Ghani al-Asadi, komandan senior pasukan kontra-terorisme Irak mengatakan kepada wartawan bahwa jam malam telah diberlakukan di kawasan Gogjali.
”Kami khawatir bahwa militan Daesh (ISIS) bisa menyerang pasukan atau kota kami dengan mortir,” katanya.
”Jadi demi keselamatan keluarga, kami meminta mereka untuk tinggal di dalam rumah mereka,” ujarnya, seperti dikutip Daily Mail, semalam (2/11/2016).
ISIS menduduki Mosul sejak 2014. Selama kota di Irak itu dikuasai ISIS, berbagai tindakan brutal telah terjadi, termasuk maraknya eksekusi yang dilakukan para militan ISIS.
Para warga sipil itu berlindung di sebuah masjid lokal ketika pasukan Irak melalukan operasi militer untuk memerangi ISIS di sekitar Mosul. Ketika mendengar wilayah mereka sudah dibebaskan dari ISIS, para pria itu merayakannya dengan mencukur jenggot di masjid.
Sedangkan para perempuan tetap memilih mengenakan niqab dan menjaga anak-anak mereka di dalam masjid.
Di tempat lain, para pria Irak merayakan kebebasan dari ISIS dengan mengisap rokok di tempat terbuka. Mereka selama dua tahun terakhir telah dilarang merokok ketika ISIS berkuasa.
Anak-anak di wilayah itu juga ikut merayakan kebebasan dari ISIS dengan berjabat tangan, mencium tentara Irak sebagai ungkapan terima kasih dan ramai-ramai melambaikan bendera putih.
Operasi pembebasan itu dilakukan pasukan khusus Irak yang mendatangi setiap rumah warga di Gogjali. Setidaknya, enam militan ISIS yang mengenakan rompi bom tewas dalam sebuah terowongan, sementara dua lainnya ditembak mati saat pasukan khusus Irak beroperasi.
Jenderal Abdul-Ghani al-Asadi, komandan senior pasukan kontra-terorisme Irak mengatakan kepada wartawan bahwa jam malam telah diberlakukan di kawasan Gogjali.
”Kami khawatir bahwa militan Daesh (ISIS) bisa menyerang pasukan atau kota kami dengan mortir,” katanya.
”Jadi demi keselamatan keluarga, kami meminta mereka untuk tinggal di dalam rumah mereka,” ujarnya, seperti dikutip Daily Mail, semalam (2/11/2016).
ISIS menduduki Mosul sejak 2014. Selama kota di Irak itu dikuasai ISIS, berbagai tindakan brutal telah terjadi, termasuk maraknya eksekusi yang dilakukan para militan ISIS.
(mas)