Mengaku Diancam Dibunuh Tuhan, Duterte Berhenti Mengumpat
A
A
A
DAVAO - Presiden Filipina Rodrigo Duterte membuat wartawan terkejut pada Kamis malam setelah dia mengatakan akan berhenti mengumpat orang mulai dari sekarang. Duterte mengaku sudah diancam akan dibunuh oleh Tuhan jika dia tidak berhenti mengumpat.
Presiden yang mengobarkan perang melawan narkoba di Filipina ini telah jadi berita utama dunia karena mengumbar kata-kata kotor terhadap sejumlah pihak. Duterte pernah menyebut Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, sebagai “anak pelacur” karena kesal dengan AS yang mengusik perang melawan narkoba di Filipina dengan tuduhan melanggar hak asasi manusia.
Janji untuk berhenti mengumpat disampaikan Duterte saat tiba di Davao City setelah tiga hari berkunjung ke Jepang. Saat naik pesawat dari Jepang untuk pulang ke Filipina, dia mengaku diancam Tuhan akan dibunuh dengan cara pesawat dijatuhkan.
”Saya melihat langit saat saya datang ke sini. Dan saya (melihat) semua orang tidur mendengkur. Sebuah suara yang terdengar mengatakan; 'Jika Anda tidak berhenti (mengumpat), saya akan membawa pesawat ini jatuh sekarang’. Dan saya bertanya, siapa ini? Tentu saja, ini Tuhan. Oh, OK. Jadi, saya berjanji kepada Tuhan untuk tidak mengungkapkan kata-kata makian,” kata Duterte seperti dikutip GMA News, Jumat (28/10/2016).
”Sebuah janji kepada Tuhan adalah janji kepada rakyat Filipina,” katanya lagi.
Namun, ketika ditanya apakah dia akan berhenti memaki AS, Uni Eropa atau senator de Lima yang vokal mengkritiknya. Duterte menjawab; ”Selalu ada waktu ada waktu untuk menjadi bermulut kotor, saya tidak suka ada yang membaca pikiran saya. Ini semua dikalibrasi, ini selalu soal waktu. Watch out untuk satu hal, itulah yang saya pelajari, salah perhitungan.”
Sesuai dengan janjinya, Duterte tidak menggunakan kata-kata makian ketika berinteraksi dengan media. Sementara itu, Gedung Putih telah memberi sinyal bahwa pertemuan antara Duterte dan Obama bisa berlangsung selama KTT Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) di Peru.
Juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest, mengatakan bahwa dia tidak akan mengesampingkan kemungkinan pertemuan bilateral antara Obama dan Duterte di sela-sela KTT APEC yang akan berlangsung November nanti. ”Tapi kita sudah mengesampingkan pertemuan sebelumnya dengan Presiden Duterte dalam waktu singkat,” kata Earnest, mengacu pada pertemuan Obama dan Duterte yang batal di forum KTT ASEAN beberapa waktu lalu.
Presiden yang mengobarkan perang melawan narkoba di Filipina ini telah jadi berita utama dunia karena mengumbar kata-kata kotor terhadap sejumlah pihak. Duterte pernah menyebut Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, sebagai “anak pelacur” karena kesal dengan AS yang mengusik perang melawan narkoba di Filipina dengan tuduhan melanggar hak asasi manusia.
Janji untuk berhenti mengumpat disampaikan Duterte saat tiba di Davao City setelah tiga hari berkunjung ke Jepang. Saat naik pesawat dari Jepang untuk pulang ke Filipina, dia mengaku diancam Tuhan akan dibunuh dengan cara pesawat dijatuhkan.
”Saya melihat langit saat saya datang ke sini. Dan saya (melihat) semua orang tidur mendengkur. Sebuah suara yang terdengar mengatakan; 'Jika Anda tidak berhenti (mengumpat), saya akan membawa pesawat ini jatuh sekarang’. Dan saya bertanya, siapa ini? Tentu saja, ini Tuhan. Oh, OK. Jadi, saya berjanji kepada Tuhan untuk tidak mengungkapkan kata-kata makian,” kata Duterte seperti dikutip GMA News, Jumat (28/10/2016).
”Sebuah janji kepada Tuhan adalah janji kepada rakyat Filipina,” katanya lagi.
Namun, ketika ditanya apakah dia akan berhenti memaki AS, Uni Eropa atau senator de Lima yang vokal mengkritiknya. Duterte menjawab; ”Selalu ada waktu ada waktu untuk menjadi bermulut kotor, saya tidak suka ada yang membaca pikiran saya. Ini semua dikalibrasi, ini selalu soal waktu. Watch out untuk satu hal, itulah yang saya pelajari, salah perhitungan.”
Sesuai dengan janjinya, Duterte tidak menggunakan kata-kata makian ketika berinteraksi dengan media. Sementara itu, Gedung Putih telah memberi sinyal bahwa pertemuan antara Duterte dan Obama bisa berlangsung selama KTT Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) di Peru.
Juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest, mengatakan bahwa dia tidak akan mengesampingkan kemungkinan pertemuan bilateral antara Obama dan Duterte di sela-sela KTT APEC yang akan berlangsung November nanti. ”Tapi kita sudah mengesampingkan pertemuan sebelumnya dengan Presiden Duterte dalam waktu singkat,” kata Earnest, mengacu pada pertemuan Obama dan Duterte yang batal di forum KTT ASEAN beberapa waktu lalu.
(mas)