AI: Serangan Koalisi AS Tewaskan 300 Warga Sipil
AI: Serangan Koalisi AS Tewaskan 300 Warga Sipil
A
A
A
NEW YORK - Organisasi hak asasi manusia internasional Amnesty Internasional (AI) mengatakan pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) di Suriah telah menewaskan sedikitnya 300 warga sipil dalam serangan di Manbij. AI pun memperingatkan koalisi AS harus berbuat lebih banyak untuk mencegah kematian warga sipil lebih lanjut seiring intensifnya perang di Mosul, Irak.
"Dalam dukungan terhadap pasukan darat anti ISIS selama kampanyedi Manbij musim panas ini, koalisi pimpinan AS menewaskan sekitar 250 atau lebih warga sipil, namun mereka tidak mengakuinya," kata penyidik AI untuk Suriah, Neil Sammonds, seperti dikutip dari The Guardian, Kamis (27/10/2016).
"Kami khawatir karena tidak mengakui atau belajar dari kesalahan sehingga dalam kampanye untuk Mosul, yang jauh lebih besar dari Manbij, koalisi berada di jalur untuk membunuh warga sipul dengan jumlah besar dan menimbulkan reaksi risiko yang serius," tambahnya.
Kelompok hak asasi menghabiskan waktu beberapa bulan untuk mewawancarai saksi, mengumpulkan bukti foto dan video, menganalisis citra satelit dan laporan-laporan dari aktivis lokal untuk menentukan jumlah total kematian.
AI menyatakan bahwa hanya segelintir kematian yang telah diakui oleh pasukan koalisi dalam serangan di Suriah. AI pun menyerukan tindakan pencegahan dan investigasi independen atas kemungkinan pelanggaran hukum internasional.
"Kami takut koalisi pimpinan AS secara signifikan meremehkan kerusakan yang terjadi pada warga sipil dalam operasi di Suriah. Beberapa dari serangan ini mungkin merupakan serangan membabi buta yang tidak proporsional atau sebaliknya. Sudah saatnya pemerintah AS menjelaskan tentang kerusakan sipil yang disebabkan oleh serangan koalisi di Suriah," kata Lynn Maalouf, wakil direktur untuk penelitian di kantor AI Beirut.
"Dalam dukungan terhadap pasukan darat anti ISIS selama kampanyedi Manbij musim panas ini, koalisi pimpinan AS menewaskan sekitar 250 atau lebih warga sipil, namun mereka tidak mengakuinya," kata penyidik AI untuk Suriah, Neil Sammonds, seperti dikutip dari The Guardian, Kamis (27/10/2016).
"Kami khawatir karena tidak mengakui atau belajar dari kesalahan sehingga dalam kampanye untuk Mosul, yang jauh lebih besar dari Manbij, koalisi berada di jalur untuk membunuh warga sipul dengan jumlah besar dan menimbulkan reaksi risiko yang serius," tambahnya.
Kelompok hak asasi menghabiskan waktu beberapa bulan untuk mewawancarai saksi, mengumpulkan bukti foto dan video, menganalisis citra satelit dan laporan-laporan dari aktivis lokal untuk menentukan jumlah total kematian.
AI menyatakan bahwa hanya segelintir kematian yang telah diakui oleh pasukan koalisi dalam serangan di Suriah. AI pun menyerukan tindakan pencegahan dan investigasi independen atas kemungkinan pelanggaran hukum internasional.
"Kami takut koalisi pimpinan AS secara signifikan meremehkan kerusakan yang terjadi pada warga sipil dalam operasi di Suriah. Beberapa dari serangan ini mungkin merupakan serangan membabi buta yang tidak proporsional atau sebaliknya. Sudah saatnya pemerintah AS menjelaskan tentang kerusakan sipil yang disebabkan oleh serangan koalisi di Suriah," kata Lynn Maalouf, wakil direktur untuk penelitian di kantor AI Beirut.
(ian)
Explore More