Diancam Dicegat Jet Tempur Ukraina, Pesawat Belarus Putar Balik
A
A
A
KIEV - Pesawat penumpang Belarus yang terbang dari Kiev menuju Minsk, terpaksa putar balik ke Bandara Zhulyany, Kiev. Pihak masakapai mengatakan, langkah itu diambil setelah otoritas Ukraina mengancam akan mencegat pesawat yang membawa 142 orang tersebut.
Pesawat Belarus yang mengaku diancam itu adalah pesawat Belavia. Pilot pesawat mengaku menerima pesan ancaman dari pengendali lalu lintas Ukraina agar segera putar balik ke Kiev, tanpa ada penjelasan lebih lanjut.
”Pada tanggal 21 Oktober 2016, Belavia Boeing 737-800 nomor EW-456PA, melaksanakan penerbangan V2-840 dari Zhulyany (Kiev) ke Minsk terpaksa kembali ke bandara keberangkatan. Ada 136 penumpang dan enam awak,” kata pihak maskapai Belavia dalam sebuah pernyataan.
Pesawat Belavia sudah terbang sejauh 50 kilometer dari perbatasan Belarus ketika ada perintah untuk putar balik ke Kiev.
”Hal itu juga dinyatakan (pengendali lalu lintas) bahwa dalam kasus ini, jika perintah itu tidak terpenuhi, jet tempur akan dikirim ke udara,” lanjut pihak maskapai.
Wakil direktur umum maskapai, Igor Cherginets mengatakan kepada kantor berita RIA Novosti, yang dikutip Minggu (23/10/2016), mengatakan, percakapan antara pilot dan pengendali lalu lintas udara, termasuk ancaman untuk mengirim jet tempur untuk mencegat pesawat telah dicatat. Rekaman percakapan itu disimpan pihak masakapai Belavia.
Setelah mendarat di Kiev, salah satu penumpang dikeluarkan dari penerbangan oleh aparat penegak hukum Ukraina. Pesawat kemudian mengisi bahan bakar dan diizinkan melanjutkan penerbangannya ke Minsk.
Pihak maskapai Belavia meminta maaf kepada penumpang atas ketidaknyamanan ini. Pihak maskapai berniat untuk menuntut kompensasi terhadap otoritas penerbangan Ukraina.
Namun, otoritas penerbangan Ukraina, bersikeras bahwa pesawat itu diperintahkan untuk kembali ke Kiev guna mematuhi perintah dari Dinas Keamanan Ukraina (SSU). Perintah itu muncul setelah intelijen mengumumkan ada potensi ancaman terhadap keamanan nasional di dalam pesawat Belavia.
”Kemarin, kantor kami menerima informasi tentang warga negara asing dan kemungkinan (menimbulkan) ancaman terhadap keamanan nasional negara kami. Pada saat kami menerima informasi ini, orang yang bersangkutan muncul, berada di pesawat Belavia yang seharusnya berangkat ke Minsk,” kata kepala staf dari SSU, Alexander Tkachuk.
Dia mengklaim SSU telah bertindak dalam kerangka hukum. Dia juga membantah klaim bahwa Ukraina telah mengancam untuk mencegat pesawat Belarus itu dengan jet tempur. Tkachuk menyebut tuduhan mengirim jet tempur itu sebagai laporan tidak masuk akal.
Pesawat Belarus yang mengaku diancam itu adalah pesawat Belavia. Pilot pesawat mengaku menerima pesan ancaman dari pengendali lalu lintas Ukraina agar segera putar balik ke Kiev, tanpa ada penjelasan lebih lanjut.
”Pada tanggal 21 Oktober 2016, Belavia Boeing 737-800 nomor EW-456PA, melaksanakan penerbangan V2-840 dari Zhulyany (Kiev) ke Minsk terpaksa kembali ke bandara keberangkatan. Ada 136 penumpang dan enam awak,” kata pihak maskapai Belavia dalam sebuah pernyataan.
Pesawat Belavia sudah terbang sejauh 50 kilometer dari perbatasan Belarus ketika ada perintah untuk putar balik ke Kiev.
”Hal itu juga dinyatakan (pengendali lalu lintas) bahwa dalam kasus ini, jika perintah itu tidak terpenuhi, jet tempur akan dikirim ke udara,” lanjut pihak maskapai.
Wakil direktur umum maskapai, Igor Cherginets mengatakan kepada kantor berita RIA Novosti, yang dikutip Minggu (23/10/2016), mengatakan, percakapan antara pilot dan pengendali lalu lintas udara, termasuk ancaman untuk mengirim jet tempur untuk mencegat pesawat telah dicatat. Rekaman percakapan itu disimpan pihak masakapai Belavia.
Setelah mendarat di Kiev, salah satu penumpang dikeluarkan dari penerbangan oleh aparat penegak hukum Ukraina. Pesawat kemudian mengisi bahan bakar dan diizinkan melanjutkan penerbangannya ke Minsk.
Pihak maskapai Belavia meminta maaf kepada penumpang atas ketidaknyamanan ini. Pihak maskapai berniat untuk menuntut kompensasi terhadap otoritas penerbangan Ukraina.
Namun, otoritas penerbangan Ukraina, bersikeras bahwa pesawat itu diperintahkan untuk kembali ke Kiev guna mematuhi perintah dari Dinas Keamanan Ukraina (SSU). Perintah itu muncul setelah intelijen mengumumkan ada potensi ancaman terhadap keamanan nasional di dalam pesawat Belavia.
”Kemarin, kantor kami menerima informasi tentang warga negara asing dan kemungkinan (menimbulkan) ancaman terhadap keamanan nasional negara kami. Pada saat kami menerima informasi ini, orang yang bersangkutan muncul, berada di pesawat Belavia yang seharusnya berangkat ke Minsk,” kata kepala staf dari SSU, Alexander Tkachuk.
Dia mengklaim SSU telah bertindak dalam kerangka hukum. Dia juga membantah klaim bahwa Ukraina telah mengancam untuk mencegat pesawat Belarus itu dengan jet tempur. Tkachuk menyebut tuduhan mengirim jet tempur itu sebagai laporan tidak masuk akal.
(mas)