Rusia: Kampanye Pemilu AS Memalukan
A
A
A
MOSKOW - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan, kampanye pemilu Amerika Serikat (AS) adalah hal yang memalukan. Menurutnya, hal semacam ini tidak pantas terjadi di negara sebesar AS.
Pernyataan Zakharova ini muncul saat ia dimintai komentar mengenai jalannya pemilu di AS. Zakharova mengatakan, ia menyesalkan sikap dua calon Presiden AS yang menggunakan Rusia sebagai alat kampanye mereka dan menyebutnya sebagai sesuatu yang tidak pantas, serta memalukan.
Zakharova mencontohkan bagaimana kedua calon Presiden AS terus-menerus mengatakan Rusia melakukan serangan cyber pada fasilitas AS. Keduanya, menurut Zakhrova, tidak pernah memberikan bukti atau data lain mengenai adanya hubungan antara hacker dengan Moskow dan membuat tudingan itu seperti kedok untuk menutupi isu-isu domestik yang serius.
"Perdebatan di hadapan publik mengenai Rusia, serta lelucon di ruang ganti, adalah sesuatu yang tidak layak terjadi di negara sebesar AS. Dan, tidak layak disaksikan warga AS," sambungnya, seperti dilansir Russia Today pada Rabu (19/10).
"Saya hanya percaya, kampanye ini tidak layak. Sebagai orang yang terlibat dalam teknologi informasi saat belajar di universitas, saya percaya ini adalah kampanye bencana. Semoga rekan-rekan saya di sana (AS) memaafkan saya, tapi saya percaya ini hanyalah semacam tindakan memalukan dalam skala global," tambahnya.
Pernyataan Zakharova ini muncul saat ia dimintai komentar mengenai jalannya pemilu di AS. Zakharova mengatakan, ia menyesalkan sikap dua calon Presiden AS yang menggunakan Rusia sebagai alat kampanye mereka dan menyebutnya sebagai sesuatu yang tidak pantas, serta memalukan.
Zakharova mencontohkan bagaimana kedua calon Presiden AS terus-menerus mengatakan Rusia melakukan serangan cyber pada fasilitas AS. Keduanya, menurut Zakhrova, tidak pernah memberikan bukti atau data lain mengenai adanya hubungan antara hacker dengan Moskow dan membuat tudingan itu seperti kedok untuk menutupi isu-isu domestik yang serius.
"Perdebatan di hadapan publik mengenai Rusia, serta lelucon di ruang ganti, adalah sesuatu yang tidak layak terjadi di negara sebesar AS. Dan, tidak layak disaksikan warga AS," sambungnya, seperti dilansir Russia Today pada Rabu (19/10).
"Saya hanya percaya, kampanye ini tidak layak. Sebagai orang yang terlibat dalam teknologi informasi saat belajar di universitas, saya percaya ini adalah kampanye bencana. Semoga rekan-rekan saya di sana (AS) memaafkan saya, tapi saya percaya ini hanyalah semacam tindakan memalukan dalam skala global," tambahnya.
(esn)