Filipina Bersiap Hadapi Super Topan Haima
A
A
A
MANILA - Pemerintah Filipina telah mengeluarkan perintah evakuasi kepada pendudukanya yang berada di pesisir utara, dataran rendah, dan daerah pegunungan. Hal ini dilakukan karena topan terkuat dalam tiga tahun, super topan Haima, mengancam negara itu dalam beberapa hari ke depan.
Menurut biro cuaca Filipina, super topan Haima masuk dalam kategori 5 dalam skala 1 sampai 5 Risiko Badai Tropis dan bisa menyebabkan banjir, tanah longsor, dan badai hingga lima meter atau 16,5 kaki.
Selain evakuasi, beberapa penerbangan juga telah ditangguhkan dan Penjaga Pantai Filipina telah melarang perjalanan laut dan memancing. Biro cuaca telah menyalakan sinyal peringatan badai untuk bagian utara dan timur pulau utama Luzon, sentra bagi pusat industri dan ekspor.
"Topan itu sangat kuat dan destruktif karena diameternya yang besar," kata Rene Paciente, Asisten Kepala Layanan Cuaca di Biro Cuaca Filipina seperti dikutip dari laman Reuters, Rabu (19/10/2016).
Haima adalah topan ke-12 yang memukul Filipina tahun ini. Rata-rata 20 topan melanda negara Asia Tenggara setiap tahun. Super Typhoon Haiyan yang melanda Filipina pertengahan tahun 2013, menewaskan sedikitnya 6.000 orang.
Menurut biro cuaca Filipina, super topan Haima masuk dalam kategori 5 dalam skala 1 sampai 5 Risiko Badai Tropis dan bisa menyebabkan banjir, tanah longsor, dan badai hingga lima meter atau 16,5 kaki.
Selain evakuasi, beberapa penerbangan juga telah ditangguhkan dan Penjaga Pantai Filipina telah melarang perjalanan laut dan memancing. Biro cuaca telah menyalakan sinyal peringatan badai untuk bagian utara dan timur pulau utama Luzon, sentra bagi pusat industri dan ekspor.
"Topan itu sangat kuat dan destruktif karena diameternya yang besar," kata Rene Paciente, Asisten Kepala Layanan Cuaca di Biro Cuaca Filipina seperti dikutip dari laman Reuters, Rabu (19/10/2016).
Haima adalah topan ke-12 yang memukul Filipina tahun ini. Rata-rata 20 topan melanda negara Asia Tenggara setiap tahun. Super Typhoon Haiyan yang melanda Filipina pertengahan tahun 2013, menewaskan sedikitnya 6.000 orang.
(ian)