Kremlin Desak Dunia Internasional Dukung Inisiatif Rusia di Aleppo.
A
A
A
MOSKOW - Kremin mendesak dunia internasional, khususnya negara-negara kekuatan dunia untuk mendukung inisiatif Rusia soal Aleppo. Inisiatif itu adalah jeda kemanusiaan yang akan berlangsung selama 8 jam, yang akan berlaku pada esok hari.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan, sudah saatnya bagi negara lain untuk berusaha membantu menyelesaikan konflik di Suriah, dengan cara mendukung inisiatif tersebut. Dia menyebut jeda itu seharusnya bisa digunakan untuk membantu warga sipil Aleppo.
"Rusia sekarang mengharapkan mitranya untuk mengambil tongkat dan membantu operasi kemanusiaan ini. Dan, untuk memastikan para bandit meninggalkan Aleppo, terutama di bagian timur, agar proses nyata pemisahan yang disebut oposisi moderat dari kelompok teroris dapat dimulai," kata Peskov, seperti dilansir Reuters pada Selasa (18/10).
Sebelumnya diwartakan, militer Rusia dan Suriah akan menghentikan serangan di Aleppo selama delapan jam pada hari Kamis. Penghentian serangan ini agar memungkinkan warga sipil dan pemberontak meninggalkan kota.
"Jeda ini dimaksudkan agar warga sipil dapat bergerak bebas, untuk evakuasi yang sakit dan terluka, dan juga untuk menghilangkan pemberontak. Pada 20 Oktober dari 08.00 sampai 16.00, jeda kemanusiaan akan dilaksanakan di wilayah Aleppo. Untuk periode itu, Angkatan Udara Rusia dan pasukan pemerintah Suriah akan menghentikan serangan udara dan menembak dari senjata lainnya," kata pejabat senior Departemen Pertahanan Letnan Jenderal Sergei Rudskoy.
Namun, jeda kemanusiaan mendapat tanggapan kurang baik dari Amerika Serikat (AS). Washington menyatakan, penghentian serangan selama 8 jam oleh Rusia dan Suriah di distrik timur Aleppo terlambat dan terlalu sedikit.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan, sudah saatnya bagi negara lain untuk berusaha membantu menyelesaikan konflik di Suriah, dengan cara mendukung inisiatif tersebut. Dia menyebut jeda itu seharusnya bisa digunakan untuk membantu warga sipil Aleppo.
"Rusia sekarang mengharapkan mitranya untuk mengambil tongkat dan membantu operasi kemanusiaan ini. Dan, untuk memastikan para bandit meninggalkan Aleppo, terutama di bagian timur, agar proses nyata pemisahan yang disebut oposisi moderat dari kelompok teroris dapat dimulai," kata Peskov, seperti dilansir Reuters pada Selasa (18/10).
Sebelumnya diwartakan, militer Rusia dan Suriah akan menghentikan serangan di Aleppo selama delapan jam pada hari Kamis. Penghentian serangan ini agar memungkinkan warga sipil dan pemberontak meninggalkan kota.
"Jeda ini dimaksudkan agar warga sipil dapat bergerak bebas, untuk evakuasi yang sakit dan terluka, dan juga untuk menghilangkan pemberontak. Pada 20 Oktober dari 08.00 sampai 16.00, jeda kemanusiaan akan dilaksanakan di wilayah Aleppo. Untuk periode itu, Angkatan Udara Rusia dan pasukan pemerintah Suriah akan menghentikan serangan udara dan menembak dari senjata lainnya," kata pejabat senior Departemen Pertahanan Letnan Jenderal Sergei Rudskoy.
Namun, jeda kemanusiaan mendapat tanggapan kurang baik dari Amerika Serikat (AS). Washington menyatakan, penghentian serangan selama 8 jam oleh Rusia dan Suriah di distrik timur Aleppo terlambat dan terlalu sedikit.
(esn)