Duterte: Tak Ada Gunanya Berperang dengan China
Selasa, 18 Oktober 2016 - 17:33 WIB

Duterte: Tak Ada Gunanya Berperang dengan China
A
A
A
MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan, tidak ada gunankan berperang dengan China soal Laut China Selatan. Sengketa tersebut, menurut Duterte, lebih baik diselesaikan melalui diskusi.
Duterte, yang berbicara jelang keberangkatannya untuk melakukan kunjungan kerja di China menuturkan, perang hanya akan membawa dampak negatif bagi kedua belah pihak. Oleh karena itu, ia lebih memilih jalur diplomasi, dengan melakukan pembicaraan dengan China mengenai masalah ini.
"Tidak ada gunanya pergi berperang. Tidak masuk akal untuk saling betarung guna merebutkan wilayah perairan," kata Duterte dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Xinhua pada Selasa (18/10).
"Lebih baik untuk berbicara ketimbang perang. Kami ingin berbicara tentang persahabatan, kami ingin berbicara tentang kerjasama, dan sebagian besar dari semua, kita ingin berbicara tentang bisnis. Perang tidak akan membawa kita ke mana-mana," sambungnya.
Di kesempatan yang sama, ia mengaku tidak akan menerima kehadiran pihak ketiga yang berusaha menjadi mediator dalam pembicaraan dengan China, khususnya bila itu Amerika Serikat (AS) atau Jepang. Duterte mengatakan, pembicaraan dengan China harus dilakukan secara langsung.
"Kami tidak tertarik dalam memungkinkan negara lain untuk menjadi meditor dalam pembicaraan. Saya hanya ingin berbicara dengan China," tukasnya.
Duterte, yang berbicara jelang keberangkatannya untuk melakukan kunjungan kerja di China menuturkan, perang hanya akan membawa dampak negatif bagi kedua belah pihak. Oleh karena itu, ia lebih memilih jalur diplomasi, dengan melakukan pembicaraan dengan China mengenai masalah ini.
"Tidak ada gunanya pergi berperang. Tidak masuk akal untuk saling betarung guna merebutkan wilayah perairan," kata Duterte dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Xinhua pada Selasa (18/10).
"Lebih baik untuk berbicara ketimbang perang. Kami ingin berbicara tentang persahabatan, kami ingin berbicara tentang kerjasama, dan sebagian besar dari semua, kita ingin berbicara tentang bisnis. Perang tidak akan membawa kita ke mana-mana," sambungnya.
Di kesempatan yang sama, ia mengaku tidak akan menerima kehadiran pihak ketiga yang berusaha menjadi mediator dalam pembicaraan dengan China, khususnya bila itu Amerika Serikat (AS) atau Jepang. Duterte mengatakan, pembicaraan dengan China harus dilakukan secara langsung.
"Kami tidak tertarik dalam memungkinkan negara lain untuk menjadi meditor dalam pembicaraan. Saya hanya ingin berbicara dengan China," tukasnya.
(esn)