Krisis Mengerikan di Venezuela, Tahanan Mati Kelaparan di Penjara
A
A
A
GUARICO - Sejumlah gambar dan video menunjukkan tahanan di Venezuela mati kelaparan di dalam penjara. Kondisi itu merupakan dampak dari krisis ekonomi mengerikan di Venezuela, di mana makanan dan obat-obatan untuk tahanan sulit terbeli.
Video diselundupkan keluar dari penjara di San Juan de los Morros, di wilayah Guarico tengah Venezuela. Dalam video, beberapa narapidana yang tampak kurus harus berjuang untuk bertahan hidup.
Melalui video itu pula, para narapidana berdiri berbaris dan meminta pertolongan dari dunia luar.
Krisis ekonomi di Venezuela yang tak kunjung usai sudah melumpuhkan sektor kesehatan publik. Sekitar 30 juta rakyat di negara itu berjuang keras untuk mengakses pelayanan kesehatan dasar.
Video kondisi tahanan di penjara itu direkam oleh narapidana bernama Franklin Paul Hernandez Quezad. Dalam pembuatan video, seorang tahanan yang sangat lemah harus diangkat ke kursi.
Salah satu tahanan dilaporkan telah meninggal karena kelaparan dan mengidap penyakit di sebuah penjara di pusat Venezuela.
“Lihat saya, lihat keadaan kami, kami membutuhkan obat untuk bertahan hidup,” keluah seorang tahanan dalam video tersebut.
Narapidana lain yang sebuah kursi roda memohon bantuan obat dan berkata; ”Kami semua manusia dan kami perlu kesempatan kedua.”
Tahanan ketiga menyerukan permohonan bantuan karena tidak ingin meninggal. ”Tolong, jangan tinggalkan kami mati di sini, bantu kami saudara. Kami tidak ingin mati,” katanya, seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (11/10/2016).
Pria yang merekam video itu mengatakan; ”Media perlu tahu apa yang terjadi di sini.”
Sementara itu, media lokal menuduh polisi Venezuela memblokir makanan, obat-obatan dan air ke penjara. Tuduhan itu telah menyebabkan kemarahan, di mana para kerabat tahanan mendesak aparat berwenang mengambil tindakan.
Sejak krisis ekonomi menghantam Venezuela, Presiden Nicholas Maduro, menjadi kecaman dari warganya, terutama yang pro-oposisi. Namun, presiden penerus Hugo Chavez ini menyalahkan oposisi dan Barat.
Video diselundupkan keluar dari penjara di San Juan de los Morros, di wilayah Guarico tengah Venezuela. Dalam video, beberapa narapidana yang tampak kurus harus berjuang untuk bertahan hidup.
Melalui video itu pula, para narapidana berdiri berbaris dan meminta pertolongan dari dunia luar.
Krisis ekonomi di Venezuela yang tak kunjung usai sudah melumpuhkan sektor kesehatan publik. Sekitar 30 juta rakyat di negara itu berjuang keras untuk mengakses pelayanan kesehatan dasar.
Video kondisi tahanan di penjara itu direkam oleh narapidana bernama Franklin Paul Hernandez Quezad. Dalam pembuatan video, seorang tahanan yang sangat lemah harus diangkat ke kursi.
Salah satu tahanan dilaporkan telah meninggal karena kelaparan dan mengidap penyakit di sebuah penjara di pusat Venezuela.
“Lihat saya, lihat keadaan kami, kami membutuhkan obat untuk bertahan hidup,” keluah seorang tahanan dalam video tersebut.
Narapidana lain yang sebuah kursi roda memohon bantuan obat dan berkata; ”Kami semua manusia dan kami perlu kesempatan kedua.”
Tahanan ketiga menyerukan permohonan bantuan karena tidak ingin meninggal. ”Tolong, jangan tinggalkan kami mati di sini, bantu kami saudara. Kami tidak ingin mati,” katanya, seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (11/10/2016).
Pria yang merekam video itu mengatakan; ”Media perlu tahu apa yang terjadi di sini.”
Sementara itu, media lokal menuduh polisi Venezuela memblokir makanan, obat-obatan dan air ke penjara. Tuduhan itu telah menyebabkan kemarahan, di mana para kerabat tahanan mendesak aparat berwenang mengambil tindakan.
Sejak krisis ekonomi menghantam Venezuela, Presiden Nicholas Maduro, menjadi kecaman dari warganya, terutama yang pro-oposisi. Namun, presiden penerus Hugo Chavez ini menyalahkan oposisi dan Barat.
(mas)