Ritual Pemakaman Houthi Dirudal Koalisi Arab, 82 Orang Tewas
Minggu, 09 Oktober 2016 - 01:26 WIB

Ritual Pemakaman Houthi Dirudal Koalisi Arab, 82 Orang Tewas
A
A
A
SANAA - Pesawat-pesawat jet tempur koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi menembakkan rudal terhadap sebuah prosesi pemakaman kelompok pemberontak Houthi di Sanaa, Yaman, pada hari Sabtu. Serangan itu menewaskan 82 orang dan melukai 616 orang.
Data korban tewas dan luka akibat serangan koalisi Arab disampaikan oleh Menteri Kesehatan Yaman, Ghazi Ismail saat press briefing. Para saksi mata mengatakan kepada Reuters, serangan rudal menghancurkan bangunan dan mengakibatkan banyak korban jiwa berjatuhan.
Wakil Ismail, Abdul-Salam al-Madani, mengkonfirmasi serangan dilakukan oleh jet-jet tempur koalisi yang dipimpin Riyadh.
Seorang dokter yang dikutip Reuters, mengatakan bahwa dia melihat jasad dalam kondisi hangus dan termutilasi akibat hantaman rudal. Upacara pemakan yang diserang itu digelar untuk almarhum ayah dari “Menteri Dalam Negeri” Houthi.
”Tempat ini telah berubah menjadi danau darah,” kata seorang petugas penyelamat, Murad Tawfiq, seperti dikutip AP, Minggu (10/9/2016).
Dampak dahsyat serangan rudal koalisi Arab yang menghancurkan bangunan, yang sebagian masih dalam kondisi terbakar sudah menyebar di media sosial.
Kelompok pemberontak Houthi Yaman belum memberikan komentar atas serangan terhadap kubunya oleh Koalisi Arab. Sedangkan Arab Saudi yang memimpin koalisi juga belum memberikan konfirmasi atas laporan serangan terhadap prosesi pemakaman yang dihadiri banyak orang itu.
Data korban tewas dan luka akibat serangan koalisi Arab disampaikan oleh Menteri Kesehatan Yaman, Ghazi Ismail saat press briefing. Para saksi mata mengatakan kepada Reuters, serangan rudal menghancurkan bangunan dan mengakibatkan banyak korban jiwa berjatuhan.
Wakil Ismail, Abdul-Salam al-Madani, mengkonfirmasi serangan dilakukan oleh jet-jet tempur koalisi yang dipimpin Riyadh.
Seorang dokter yang dikutip Reuters, mengatakan bahwa dia melihat jasad dalam kondisi hangus dan termutilasi akibat hantaman rudal. Upacara pemakan yang diserang itu digelar untuk almarhum ayah dari “Menteri Dalam Negeri” Houthi.
”Tempat ini telah berubah menjadi danau darah,” kata seorang petugas penyelamat, Murad Tawfiq, seperti dikutip AP, Minggu (10/9/2016).
Dampak dahsyat serangan rudal koalisi Arab yang menghancurkan bangunan, yang sebagian masih dalam kondisi terbakar sudah menyebar di media sosial.
Kelompok pemberontak Houthi Yaman belum memberikan komentar atas serangan terhadap kubunya oleh Koalisi Arab. Sedangkan Arab Saudi yang memimpin koalisi juga belum memberikan konfirmasi atas laporan serangan terhadap prosesi pemakaman yang dihadiri banyak orang itu.
(mas)