China Buka Bunker Nuklir Terbesar di Dunia untuk Objek Wisata

Sabtu, 08 Oktober 2016 - 06:55 WIB
China Buka Bunker Nuklir Terbesar di Dunia untuk Objek Wisata
China Buka Bunker Nuklir Terbesar di Dunia untuk Objek Wisata
A A A
FULING - China telah membuka objek wisata terbarunya, yakni bunker nuklir militer terbesar di dunia yang dibangun China di Pegunungan Chongqing, Distrik Fuling. Bunker rahasia itu pernah direncanakan menjadi lokasi produksi plutonium dan rumah bagi ribuan bahan peledak era Perang Dingin.

Bunker ini dikenal sebagai “816 Nuclear Military Plant” berwujud gua terbesar di dunia. Di kompleks bunker itu dilaporkan terdapat 17 gua tambahan buatan manusia dan lebih dari 130 jalan dan terowongan. Panjang total bunker mencapai sekitar 12 mil.

Di dalam bunker itu terdapat ruang yang pernah digunakan untuk proses reaksi nuklir dengan tinggi hampir 80 meter dan lebar 25 meter.

Bunker dibangun pada tahun 1966 ketika hubungan China dengan Uni Soviet—sekarang Rusia—mulai menurun. Lebih dari 60.000 tentara dari Tentara Pembebasan Rakyat China dikerahkan untuk membangun dengan setidaknya ada 100 kematian selama proses pembangunannya.

Proyek bunker nuklir berlangsung selama 17 tahun sebelum akhirnya ditinggalkan dalam kondisi hampir selesai pada tahun 1984. Pada tahun itu, Perang Dingin mulai mencair.

Bunker dibuka untuk publik pada tahun 2002. Setelah direnovasi, kini turis asing diperbolehkan untuk mengunjunginya.

”Situs ini sekarang terbuka untuk pengunjung asing dan akan memungkinkan bagi mitra di luar negeri,” kata Yang Yan, administrator di situs bunker nuklir kepada China Daily. ”Sejauh ini, tidak ada orang asing yang telah mengunjunginya,” ujarnya.

”Dasar (di bunker) ini tidak pernah untuk operasi atau menyimpan bahan nuklir,” kata Yang. "Tidak perlu khawatir tentang radiasi. Ini aman untuk dimasuki,” imbuh dia, seperti dikutip Telegraph, Sabtu (8/10/2016).

”Tur memakan waktu tiga jam," kata Yang. "Pengunjung harus mengikuti panduan, jika tidak mereka akan tersesat di gua labirin yang besar ini,” ujarnya.

China dulunya ramah dengan Uni Soviet dan menganggap sebagai sekutu terbesarnya. Namun setelah Perang Dunia Kedua, hubungan keduanya sempat merenggang karena “pertikaian” ideologi. Pada tahun 1961 kubu Komunis China secara resmi mengecam Komunis Soviet sebagai produk "pengkhianat Revisionis".
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6206 seconds (0.1#10.140)