Korban Tewas Badai Matthew di Haiti Tembus 261 Jiwa
Korban Tewas Badai Matthew di Haiti Tembus 261 Jiwa
A
A
A
PORT AU PRINCE - Jumlah korban akibat badai Matthew yang memporak-porandakan Haiti terus bertambah. Para pejabat mengatakan sedikitnya 261 orang tewas, termasuk puluhan orang di satu kota pesisir.
Kementerian Dalam Negeri, walikota, dan pejabat daerah lainnya mengkonfirmasi jumlah korban yang tewas di Haiti. Mayoritas korban tewas akibat tertimpa pohon, puing, dan tenggelam di sungai ketika badai Matthew menghantam dengan kecepatan 145 mph (230 kph) pada Selasa lalu seperti dikutip dari Reuters, Jumat (7/10/2016).
Dinas perlindungan sipil Haiti sejauh ini menyebut korban tewas di negara Karibia yang miskin itu 108 orang. Sebagian besar korban berada di kota-kota dan desa-desa nelayan di sekitar ujung barat semenanjung Tiburon di barat daya negara itu, salah satu daerah yang paling indah di Haiti. Badai melintasi wilayah semenanjung, kemudian bergerak ke laut dalam dan meratakan rumah-rumah pada hari Senin dan Selasa.
"Belasan orang tewas di kota pesisir Les Anglais di Sud Department. Saya belum pernah melihat yang seperti ini," kata perwakilan pemerintah pusat di Louis Paul Raphael. Les Anglais adalah kota pertama yang dihantam badai Matthew. Tepat sebelum badai menghantam, walikota mengatakan warganya terlihat panik dan sibuk melarikan diri saat air laut mulai menghantam kota.
Beberapa mil selatan di desa Port a Piment, Walikota Jean Raymond Pierre Louis mengatakan 25 orang tewas. Lebih jauh ke selatan, di Desa Roche a Bateau, 24 orang meninggal. Sementara di Grand Departemen Anse, 38 orang lebih tewas.
Sementara itu, Pan American Health Organization pada hari Kamis mengatakan tengah mempersiapkan kemungkinan lonjakan korban penyakit kolera di Haiti pasca badai karena banjir telah mencemari pasokan air.
Kementerian Dalam Negeri, walikota, dan pejabat daerah lainnya mengkonfirmasi jumlah korban yang tewas di Haiti. Mayoritas korban tewas akibat tertimpa pohon, puing, dan tenggelam di sungai ketika badai Matthew menghantam dengan kecepatan 145 mph (230 kph) pada Selasa lalu seperti dikutip dari Reuters, Jumat (7/10/2016).
Dinas perlindungan sipil Haiti sejauh ini menyebut korban tewas di negara Karibia yang miskin itu 108 orang. Sebagian besar korban berada di kota-kota dan desa-desa nelayan di sekitar ujung barat semenanjung Tiburon di barat daya negara itu, salah satu daerah yang paling indah di Haiti. Badai melintasi wilayah semenanjung, kemudian bergerak ke laut dalam dan meratakan rumah-rumah pada hari Senin dan Selasa.
"Belasan orang tewas di kota pesisir Les Anglais di Sud Department. Saya belum pernah melihat yang seperti ini," kata perwakilan pemerintah pusat di Louis Paul Raphael. Les Anglais adalah kota pertama yang dihantam badai Matthew. Tepat sebelum badai menghantam, walikota mengatakan warganya terlihat panik dan sibuk melarikan diri saat air laut mulai menghantam kota.
Beberapa mil selatan di desa Port a Piment, Walikota Jean Raymond Pierre Louis mengatakan 25 orang tewas. Lebih jauh ke selatan, di Desa Roche a Bateau, 24 orang meninggal. Sementara di Grand Departemen Anse, 38 orang lebih tewas.
Sementara itu, Pan American Health Organization pada hari Kamis mengatakan tengah mempersiapkan kemungkinan lonjakan korban penyakit kolera di Haiti pasca badai karena banjir telah mencemari pasokan air.
(ian)
Explore More