Kedubes Rusia di Damaskus Dihujani Mortir
A
A
A
MOSKOW - Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan kedutaan besar (Kedubes) Rusia di Damaskus, Suriah, diserang dengan mortir. Mortir tersebut ditembakkan dari wilayah yang dikuasai oleh kelompok militan, termasuk Front al-Nusra.
Rusia menyatakan salah satu mortir yang ditembakkan dari daerah pemukiman menghantam kompleks kedutaan, sedangkan dua lainnya mendarat di dekat gedung kedutaan. Tidak ada korban dalam serangan itu.
"Menurut laporan, penembakan berasal dari wilayah Jobar, Damaskus, yang berada di bawah kendali kelompok teroris Jabhat Fahet al-Sham dan Failak ar-Rahman," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (5/10/2016).
Jabhat Fateh al-Sham adalah nama baru dari kelompok Front al-Nusra, kelompok yang berafiliasi dengan jaringan teroris global Al-Qaeda. Sedangkan Failak ar-Rahman adalah kelompok militan yang kurang dikenal.
"Penembakan itu adalah hasil dari tindakan mereka yang, seperti Amerika Serikat (AS) dan beberapa sekutunya, memprovokasi pertumpahan darah berlanjut di Suriah dan main mata dengan militan serta ekstrimis dari semua kelompok," kata Moskow.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, Rusia akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk kembali menciptakan perdamaian dan keamanan ke Suriah. Kedubes Rusia di Damaskus sendiri telah beberapa kali menjadi sasaran serangan kelompok militan.
Rusia menyatakan salah satu mortir yang ditembakkan dari daerah pemukiman menghantam kompleks kedutaan, sedangkan dua lainnya mendarat di dekat gedung kedutaan. Tidak ada korban dalam serangan itu.
"Menurut laporan, penembakan berasal dari wilayah Jobar, Damaskus, yang berada di bawah kendali kelompok teroris Jabhat Fahet al-Sham dan Failak ar-Rahman," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (5/10/2016).
Jabhat Fateh al-Sham adalah nama baru dari kelompok Front al-Nusra, kelompok yang berafiliasi dengan jaringan teroris global Al-Qaeda. Sedangkan Failak ar-Rahman adalah kelompok militan yang kurang dikenal.
"Penembakan itu adalah hasil dari tindakan mereka yang, seperti Amerika Serikat (AS) dan beberapa sekutunya, memprovokasi pertumpahan darah berlanjut di Suriah dan main mata dengan militan serta ekstrimis dari semua kelompok," kata Moskow.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, Rusia akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk kembali menciptakan perdamaian dan keamanan ke Suriah. Kedubes Rusia di Damaskus sendiri telah beberapa kali menjadi sasaran serangan kelompok militan.
(ian)