Bom Hantam Pesta Pernikahan di Suriah, Belasan Tewas
A
A
A
DAMASKUS - Pesta pernikahan seharusnya menjadi momen bahagia. Bukan hanya bagi kedua mempelai, tapi juga bagi keluarga mempelai. Tapi, hal sebaliknya terjadi di sebuah pesta pernikahan yang berlangsung di wilayah Hasakah, Suriah.
Pesta pernikahan itu menjadi memilukan dan berdarah-darah, setelah seorang bomber meledakan diri di tengah pesta pernikahan tersebut. Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, belasan orang tewas dalam serangan itu.
Menurut Kepala observatorium, Rami Abdel Rahman, pesta pernikahan yang menjadi target serangan adalah pesta pernikahan seorang anggota Pasukan Demokratik Suriah atau FDS. FDS merupakan pasukan gabungan Arab dan Kurdi, yang memerangis ISIS dan al-Nusra.
"Seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya di dalam sebuah aula di desa al-Tall, saat pernikahan seorang anggota FDS, menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai puluhan lainnya," kata Abdel Rahman, seperti dilansir Al Arabiya pada Selasa (4/10).
Sejauh ini, belum ada kelompok yang mengaku berada di balik serangan tersebut. Namun, observatorium menduga serangan itu dilakukan oleh ISIS atau al-Nusra, mengingat FDS adalah salah satu lawan terbesar mereka, selain koalisi Damaskus dan koalisi Amerika Serikat (AS).
Pesta pernikahan itu menjadi memilukan dan berdarah-darah, setelah seorang bomber meledakan diri di tengah pesta pernikahan tersebut. Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, belasan orang tewas dalam serangan itu.
Menurut Kepala observatorium, Rami Abdel Rahman, pesta pernikahan yang menjadi target serangan adalah pesta pernikahan seorang anggota Pasukan Demokratik Suriah atau FDS. FDS merupakan pasukan gabungan Arab dan Kurdi, yang memerangis ISIS dan al-Nusra.
"Seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya di dalam sebuah aula di desa al-Tall, saat pernikahan seorang anggota FDS, menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai puluhan lainnya," kata Abdel Rahman, seperti dilansir Al Arabiya pada Selasa (4/10).
Sejauh ini, belum ada kelompok yang mengaku berada di balik serangan tersebut. Namun, observatorium menduga serangan itu dilakukan oleh ISIS atau al-Nusra, mengingat FDS adalah salah satu lawan terbesar mereka, selain koalisi Damaskus dan koalisi Amerika Serikat (AS).
(esn)