Negara Teluk Desak PBB Ambil Tindakan di Aleppo
A
A
A
RIYADH - Negara-negara anggota Dewan Kerjasama Teluk atau GCC mendesak PBB untuk mengambil tindakan untuk menghentikan serangan di Aleppo. GCC menyebut, PBB harus berani melakukan intervensi terhadap neagra-negara yang melakukan serangan di salah satu kota besar di Suriah tersebut.
GCC mengatakan, serangan yang dilakukan pemerintah Suriah di Aleppo secara sistematis menghancurkan lingkungan dan agresi yang dilakukan Damaskus bertentangan dengan hukum internasional.
"Sekretaris Jenderal (Sekjen), menuntut Dewan Keamanan (DK) PBB melakukan intervensi segera untuk menghentikan agresi di kota Aleppo dan mengakhiri penderitaan rakyat Suriah," kata GCC dalam sebuah pernyataan.
"Sekjen menyerukan PBB untuk melaksanakan resolusi DK yang relevan atas krisis Suriah," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (2/10).
Pemerintah Suriah, yang dibantu Rusia sendiri memang telah meningkatkan serangan di Aleppo sejak gencatan senjata di negara itu runtuh dua pekan lalu. Damaskus menuturkan, serangan di Aleppo dimaksudkan untuk memberangus kelompok teroris dan pemberontak.
Namun, menurut kelompok pemantau di Aleppo, serangan-serangan itu justru lebih banyak memakan korban jiwa dari sisi warga sipil ketimbang pemberontak atau teroris. WHO , dalam laporannya kemarin menyebut jumlah korban tewas di Aleppo dalam sepekan terakhir lebih dari 300 orang.
GCC mengatakan, serangan yang dilakukan pemerintah Suriah di Aleppo secara sistematis menghancurkan lingkungan dan agresi yang dilakukan Damaskus bertentangan dengan hukum internasional.
"Sekretaris Jenderal (Sekjen), menuntut Dewan Keamanan (DK) PBB melakukan intervensi segera untuk menghentikan agresi di kota Aleppo dan mengakhiri penderitaan rakyat Suriah," kata GCC dalam sebuah pernyataan.
"Sekjen menyerukan PBB untuk melaksanakan resolusi DK yang relevan atas krisis Suriah," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (2/10).
Pemerintah Suriah, yang dibantu Rusia sendiri memang telah meningkatkan serangan di Aleppo sejak gencatan senjata di negara itu runtuh dua pekan lalu. Damaskus menuturkan, serangan di Aleppo dimaksudkan untuk memberangus kelompok teroris dan pemberontak.
Namun, menurut kelompok pemantau di Aleppo, serangan-serangan itu justru lebih banyak memakan korban jiwa dari sisi warga sipil ketimbang pemberontak atau teroris. WHO , dalam laporannya kemarin menyebut jumlah korban tewas di Aleppo dalam sepekan terakhir lebih dari 300 orang.
(esn)