Obama dan Merkel Sebut Serangan Rusia di Aleppo Tindakan Barbar
A
A
A
WASHINGTON - Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama satu suara mengecam serangan udara yang dilancarkan Rusia dan Suriah di Aleppo. Keduanya menyebut serangan tersebut sebagai tindakan barbar.
Dalam sebuah pernyataan, Gedung Putih menuturkan, Merkel dan Obama melakukan pembicaraan melalui sambungan telepon, semalam. Dalam perbicangan telepon itu, keduanya sepakat bahwa Rusia adalah pihak yang harus bertanggung jawab untuk menghidupkan kembali gencatan senjata di Suriah.
"Presiden (Obama) dan Kanselir (Merkel) sangat mengutuk serangan udara biadab Rusia dan rezim Suriah terhadap wilayah timur Aleppo, daerah yang dihuni ratusan ribu warga sipil, setengah dari mereka adalah anak-anak," bunyi pernyataan Gedung Putih, seperti dilansir B29.net pada Jumat (30/9).
"Mereka sepakat Rusia dan rezim Suriah bertanggung jawab khusus untuk mengakhiri pertempuran di Suriah dan pemberian akses kemanusiaan PBB untuk mengepung dan sulit untuk menjangkau daerah-daerah di Suriah," sambungnya.
Sementara itu, Rusia sendiri melalui Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, memastikan pihaknya tidak akan mengetikan serangan udara di Suriah.
Dia mengatakan, Angkatan Udara Rusia akan terus mendukung tentara Suriah loyalis Presiden Bashar al-Assad. Peskov juga mendesak Washington memenuhi janjinya untuk memisahkan antara pemberontak moderat dan teroris.
Dalam sebuah pernyataan, Gedung Putih menuturkan, Merkel dan Obama melakukan pembicaraan melalui sambungan telepon, semalam. Dalam perbicangan telepon itu, keduanya sepakat bahwa Rusia adalah pihak yang harus bertanggung jawab untuk menghidupkan kembali gencatan senjata di Suriah.
"Presiden (Obama) dan Kanselir (Merkel) sangat mengutuk serangan udara biadab Rusia dan rezim Suriah terhadap wilayah timur Aleppo, daerah yang dihuni ratusan ribu warga sipil, setengah dari mereka adalah anak-anak," bunyi pernyataan Gedung Putih, seperti dilansir B29.net pada Jumat (30/9).
"Mereka sepakat Rusia dan rezim Suriah bertanggung jawab khusus untuk mengakhiri pertempuran di Suriah dan pemberian akses kemanusiaan PBB untuk mengepung dan sulit untuk menjangkau daerah-daerah di Suriah," sambungnya.
Sementara itu, Rusia sendiri melalui Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, memastikan pihaknya tidak akan mengetikan serangan udara di Suriah.
Dia mengatakan, Angkatan Udara Rusia akan terus mendukung tentara Suriah loyalis Presiden Bashar al-Assad. Peskov juga mendesak Washington memenuhi janjinya untuk memisahkan antara pemberontak moderat dan teroris.
(esn)